50 Persen Jajanan Berbuka Mengandung Zat Berbahaya
Senin, 7 Juli 2014 - 18:56 WIB
Sumber :
- VIVAlife/Al Amin
VIVAnews -
Jajanan berbuka puasa ramai dijual di banyak tempat di Jakarta, salah satunya di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta melakukan inspeksi mendadak untuk mengetahui adanya zat berbahaya dalam makanan tersebut.
Selain tim BPOM DKI ada juga Suku Dinas Kesehatan, Jakarta Selatan dan pengelola pasar yang melakukan pemeriksaan. Penyisiran jajanan dilakukan terhadap para pedagang makanan di lantai dasar Pasar Tebet Barat.
"Ada 20 sampel makanan yang kami ambil dan langsung diuji di mobil laboratorium keliling untuk dicek apakah ada kandungan formalin, borak, methanil yellow, atau rhodamin b," ujar Kepala Balai BPOM DKI Jakarta, Dewi Prawitasari di Jakarta, Senin 7 Juli 2014.
Makanan olahan yang dicek, kata Dewi seperti asinan, soto padang, kue putu mayang, pepes tahu, pepes teri, dan aneka ragam kerupuk. Setelah diuji, hasilnya cukup mengejutkan. "Dari sampel yang diambil ada 50 persen yang mengandung zat berbahaya," ungkap Dewi.
Dewi mengungkapkan, menu olahan segar seperti asinan memiliki lebih dari satu jenis zat berbahaya. Meski tak mengungkapkan detail, namun Dewi mengaku mie dalam asinan mengandung methanil yellow.
"Tahu dalam asinan mengandung formalin dan ada juga boraksnya. Bahkan makanan pepes juga mengandung formalin," kata Dewi.
Baca Juga :
Habiskan Rp1,2 Triliun Sehari, PB IDI Wanti-wanti Program MBG Tepat Sasaran: Itu Uang Pajak Kita Lho Ya!
6 Cara Ikutan Tren 'No Buy Challenge', Bisa Tekan Pengeluaran dan Hidup Lebih Hemat di 2025
Mengelola keuangan tidak selalu harus membosankan dan rumit. Terbaru, Anda bisa mencoba salah satu cara seru yang sedang tren yakni, “No Buy Challenge”.
VIVA.co.id
10 Januari 2025
Baca Juga :