FIFA Terkejut Banyak Suporter Mabuk di Piala Dunia 2014

Suporter Jerman minum bir di acara nonton bareng Piala Dunia 2014
Sumber :
  • REUTERS
VIVAbola
Ledakan Terjadi di Lintasan Balap Sepeda Olimpiade 2016
- Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, terkejut dengan banyak orang mabuk di Piala Dunia 2014, karena mengonsumsi minuman beralkohol. Valcke mengatakan, pihaknya berencana untuk membatasi penjualan minuman beralkohol di setiap stadion.

Pele Batal Nyalakan Obor Olimpiade 2016

Keterkejutan Valcke sebenarnya cukup aneh. FIFA adalah pihak yang memaksa penjualan minuman beralkohol dilakukan di setiap stadion sepanjang Piala Dunia 2014. Padahal, pemerintah Brasil sudah melarang penjualan minuman beralkohol di sekitar stadion sejak 2003, menyusul banyak kerusuhan suporter yang terjadi.
2 Kali Gagal Menang, Dunga Minta Brasil Tampil Lebih Ngotot


FIFA kemudian mendesak pemerintah Brasil untuk "menghapus" sementara peraturan tersebut selama Piala Dunia 2014. Maklum, salah satu sponsor utama turnamen sepakbola terbesar di dunia ini adalah perusahaan bir asal Amerika Serikat, Budweiser.


FIFA sepertinya mulai sadar keputusannya untuk membebaskan penjualan minuman beralkohol di sekitar stadion adalah langkah yang salah. Beberapa kerusuhan sempat terjadi di Piala Dunia 2014, termasuk usai laga 16 besar antara Kolombia melawan Uruguay di Rio de Janeiro.


Berbicara kepada televisi
SporTV
, Valcke mengatakan pihaknya saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengontrol penjualan minuman beralkohol di Piala Dunia 2014. Valcke juga kaget dengan tingginya minat beli minuman beralkohol di Piala Dunia 2014.


"Kami akan melihat, jika perlu dikontrol, kami akan melakukannya. Kami tidak pernah memposisikan organisasi FIFA dalam posisi bahaya. Saya kaget dengan banyaknya orang yang mabuk dan tingginya penjualan alkohol," ujar Valcke seperti dilansir
CBC
.


Menarik untuk melihat bagaimana sikap FIFA mengenai penjualan minuman beralkohol di Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung di Qatar. Karena, mengonsumsi minuman beralkohol di depan publik dilarang di Qatar. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya