Gol Bunuh Diri yang Berbuah Enam Peluru di Punggung

Suporter Kolombia membawa poster Andres Escobar
Sumber :
VIVAbola
2 Gol Carlos Bacca Akhiri Rekor Tak Terkalahkan Ekuador
- Pentas sepakbola Piala Dunia 1994 dikejutkan oleh terbunuhnya salah satu jagoan sepakbola Kolombia, Andres Escobar, pada tanggal 2 Juli. Disinyalir, hal tersebut akibat gol bunuh diri yang dibuatnya beberapa hari sebelumnya.

Pulih dari Cedera, Bintang Madrid Kembali Bela Kolombia

Kolombia pada awal 1990-an menjadi salah satu negara dengan prestasi sepakbola yang sedang naik. Beberapa pemain top lahir pada era tersebut. Salah satunya Andres Escobar.
Argentina Vs Kolombia, Duel Peringkat 3 dan 4 Dunia


Los Cofeteros memasuki Piala Dunia 1994 dengan rekor satu kekalahan dalam 26 laga. Tapi, secara mengejutkan kalah 1-3 dari Rumania pada pertandingan pertama.


Dalam partai hidup mati melawan Amerika Serikat, Kolombia masih mendominasi sampai menit ke-35. Setelah itu, petaka datang. Escobar coba memotong umpan silang John Harkes. Bola malah bergulir ke gawang yang kosong. Sang favorit juara pun pulang lebih cepat.




Escobar dari seorang dewa menjadi bulan-bulanan seluruh Kolombia. Pria asal Medellin tersebut amat terpukul, tapi menolak untuk bersembunyi. Ia pun berusaha keluar dan menunjukkan wajahnya di kampung halamannya itu.


Menurut saksi mata pada
Daily Telegraph
, Escobar tiba di bar El Indio pada 2 Juli bersama seorang teman. Ia diejek oleh sekelompok orang soal gol bunuh diri tersebut. Escobar memutuskan untuk keluar.


Tapi masih tetap diikuti dan tetap diprovokasi. Escobar marah, mencoba menjelaskan kalau itu sebuah murni kesalahan. Situasi mulai memanas sebelum bersarangnya enam peluru di punggung Escobar.


Situasi di Kolombia saat itu memang sangat berbahaya. Penuh kartel narkoba yang tak segan menggunakan kekerasan. Motivasi pembunuhan Escobar masih tanda tanya.


Banyak pihak menilai ini merupakan balas dendam usai kalah besar dalam taruhan. Dua saksi mata menyerahkan pelat nomor mobil pelaku penembakan. Ternyata masih terkait pecahnya kartel milik bos narkoba Kolombia, Pablo Escobar, penanam modal terbesar klub sepakbola asal Medellin, Nacional, tempat Andres bermain.


Lebih dari 120.000 orang berbaris di jalanan Medellin untuk menghadiri pemakaman Escobar. Bahkan, Presiden Kolombia saat itu, Cesar Gavaria, ikut berbicara soal insiden tragis tersebut.


"Andres Escobar akan tetap berada di hati kami sebagai pejuang moral, sebagai pria yang mencintai keluarga, dan orang Kolombia yang patut dicontoh. Kolombia tak boleh membiarkan putra terbaiknya diperlakukan seperti ini," ujar sang Presiden kala itu.


Humberto Castro Muñoz akhirnya mengakui kalau ia yang membunuh Escobar, dan dijatuhi hukuman selama 43 tahun penjara. Namun, bebas setelah 11 tahun berkat kelakuan baik.


Sekarang 20 tahun kemudian, Kolombia berhasil meretas mimpi positif di Piala Dunia. James Rodriguez dan kawan-kawan untuk pertama kalinya lolos ke babak perempat final.


Partai melawan Brasil di Fortaleza hari Jumat nanti, 4 Juli 2014, akan digunakan juga sebagai peringatan terbunuhnya salah satu pesepakbola terbaik Kolombia.
Rest In Peace
, Andres Escobar.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya