Agun Gunandjar Sudarsa
Senin, 9 Juni 2014 - 11:42 WIB
Sumber :
VIVAnews
– Agun Gunandjar Sudarsa (AGS) merupakan sosok politikus yang peduli terhadap rakyar kecil. Pria kelahiran Bandung, 13 November 1958, yang akrab disapa Kang Agun ini memulai karir politiknya sejak bergabung di Partai Golkar.
Masa kecil Agun ternyata tidak semudah saat ini, perjalanan hidupnya pernah mengalami masa getir dan pahit. Karena terdesak oleh kebutuhan ekonomi, dia pernah berjualan es mambo dan menjadi supir omprengan demi mendapat sesuap nasi.
Saat di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas 6 Agun kecil sudah berpikir bagaimana caranya membantu meringankan beban orang tuanya, yang kala itu terhimpit masalah ekonomi. Meskipun Ayahnya seorang tentara yang bertugas di Jakarta, namun penghasilannya tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan hidup keluarganya selama sebulan.
Bekerja sebagai penjual es mambo ditekuni Agun kecil selama 4 tahun lamannya mulai dari kelas 6 SD – tamat SMP. Selepas berjualan es mambo, Agun tetap mencari uang dengan caranya sendiri, dan ketika Agun melanjutkan ke bangku STM, dia menjadi sopir omprengan, hal tersebut dilakukan agar penghasilannya lebih besar dibandingkan berjualan es mambo.
Karena mobil yang digunakan Agun saat berprofesi sebagai sopir adalah mobil dinas tentara milik Bapaknya, maka seringkali Agun selalu dimarahi jika memakai mobil tersebut untuk dipakai usaha omprengannnya. “Jadi saya suka sembunyi-sembunyi agar Bapak tidak tahu," ujarnya.
Dukungan sang Ibu membuat Agun tidak pernah mengindahkan larangan Bapaknya untuk mencari uang dari hasil menjadi supir omprengan. “Kenapa Ibu saya mendukung, ya karena keluarga saya benar-benar butuh uang untuk tambah-tambah makan sehari-hari, lantaran gaji bapak saya tidak cukup. Makanya, kalau saya mau
ngompreng
setiap malam, pasti ibu saya yang memberikan kunci mobilnya kepada saya,” katanya.
Begitu lulus STM, Agun melanjutkan kuliah di Jurusan Teknik Sipil di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Namun, kuliahnya tidak sampai selesai, lagi-lagi karena terbentur oleh biaya. Ketika menganggur itulah Agun mencoba mendaftar ke sekolah kedinasan AKIP (Akademi Ilmu Permasyarakatan). Pilihan Agun di AKIP dengan alasan jika sekolah di sana maka biayanya ditanggung oleh pemerintah alias gratis. Dan akhirnya Agun diterima hingga selesai dan mendapatkan gelar Bc.Ip.
Setelah tamat dari AKIP, kemudian Agun ditugaskan menjadi Sipir Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Tangerang. Dimulai dari sana, Agun mulai merintis karier hidupnya.
Aktif di organisasi kemahasiwaan dengan bergabung menjadi aktivis HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), membuat Agun mulai mengenal dunia politik. Di organisasi HMI, dia pernah menjabat sebagai Ketua Komisariat. Kemudian dia pun aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan hingga akhirnya dia masuk menjadi kader Golkar.
Baca Juga :
Viral Sosok Rista Junianti Wanita Bersuara Merdu Meski Derita Bibir Sumbing, Komentar Tompi Jadi Sorotan
Baca Juga :
AQUA & DMI Beri Kesempatan Ibadah Umrah bagi 20 Khadimatul Masjid dari 6 Provinsi di Indonesia
Kini, karier politik pria keturunan Banjarsari, Ciamis, ini semakin bersinar. Agun kini menjabat sebagai Ketua Komisi II DPR RI. Sebelumnya, dia sempat dipercaya sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di MPR RI, sekaligus sebagai perintis program sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang digagasnya bersama Almarhum Taufik Kiemas ketika menjabat Ketua MPR RI periode 2009-2014. (sumber : http://www.kangagun.com/biodata-agun-gunandjar-sudarsa)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kini, karier politik pria keturunan Banjarsari, Ciamis, ini semakin bersinar. Agun kini menjabat sebagai Ketua Komisi II DPR RI. Sebelumnya, dia sempat dipercaya sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di MPR RI, sekaligus sebagai perintis program sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang digagasnya bersama Almarhum Taufik Kiemas ketika menjabat Ketua MPR RI periode 2009-2014. (sumber : http://www.kangagun.com/biodata-agun-gunandjar-sudarsa)