Selama 15 Tahun, Gadis Ini Hanya Bisa Makan Keripik
Rabu, 16 April 2014 - 12:50 WIB
Sumber :
- iStock
VIVAlife
- Hanna Little merupakan wanita yang fobia terhadap makanan. Selama belasan tahun, wanita asal Truro, Cornwall, Inggris ini, hanya ingin melahap keripik dan akan merasa sakit jika mengonsumsi makanan lain.
Hidupnya pun semakin sulit ketika memasuki dunia kerja. Hanna kini berusia 20 tahun. Ia kerap pingsan saat bekerja karena tak tersentuh asupan lain. Wanita ini pun mengambil tindakan terapi hipnosis untuk mengatasi ketakutannya pada makanan.
Baca Juga :
Inovasi Baru XForce: Xforce Ultimate DS, Rasakan Fitur Keamanannya dengan Test Drive di GJAW 2024
Hidupnya pun semakin sulit ketika memasuki dunia kerja. Hanna kini berusia 20 tahun. Ia kerap pingsan saat bekerja karena tak tersentuh asupan lain. Wanita ini pun mengambil tindakan terapi hipnosis untuk mengatasi ketakutannya pada makanan.
Setelah satu sesi terapi, Hanna berhasil menaklukan fobianya dan kini ia mau menyantap pizza. Hanna menjalani pengobatan ini karena merasa tersiksa secara fisik atas fobia yang dideritanya.
"Saya sering pergi ke pesta, piknik dan melakukan pesta
barbecue
dengan teman-teman, tapi saya tidak bisa makan apa-apa di sana, saya hanya bisa mengunyah keripik kentang," kata Hanna seperti dilansir laman
Mirror
.
Lanjutnya, selama 15 tahun, ia bisa memakan roti kering untuk sarapan. Tapi tetap saja harus ada menu kentang saat makan siang dan makan malam. Selain itu, jika ingin bersantap di restoran, Hanna juga harus memeriksa menunya.
Tak semua orang tahu tentang masalah ini. Ia pun memilih tidak jujur pada kekasihnya. Menurut Hanna, setiap orang yang tidak tahu dengan fobia tersebut, pasti akan berpikir bahwa ia adalah wanita yang aneh.
Sementara itu, psikolog yang merawat Hanna, Felix Economakis mengatakan, kelainan yang diderita Hanna disebabkan trauma makanan. Melalui terapi hipnosis, alam bawah sadar Hanna dibuka dan diproses hingga wanita itu melepaskan rasa takut. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Setelah satu sesi terapi, Hanna berhasil menaklukan fobianya dan kini ia mau menyantap pizza. Hanna menjalani pengobatan ini karena merasa tersiksa secara fisik atas fobia yang dideritanya.