KPU Tak Punya Solusi untuk Daftar Pemilih Khusus

Kamis, 3 April 2014 - 22:22 WIB
Oleh :
KPU Gelar Sosialisasi Peraturan Pemungutan Suara
KPU Gelar Sosialisasi Peraturan Pemungutan Suara
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
Photo Mini 1
VIVAnews
– Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak menemukan solusi konkrit untuk mengatasi pemilih yang akan dimasukkan dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK). Meskipun memiliki surat suara cadangan sebesar 2 persen, KPU terkendala pada kemungkinan terkonsentrasinya sejumlah pemilih di suatu tempat tertentu.


“Kami sudah terima laporan, DPK ditentukan Provinsi. Angkanya kalau tersebar merata tidak ada problem karena terakhir sekitar 600 ribuan,” kata anggota KPU, Arief Budiman, di kantor KPU, Jakarta, Kamis 3 April 2014.


Arief mengatakan pihaknya mempunyai 545 ribu TPS. Dia menghitung, seandainya angka 600-an tersebut tersebar merata sesungguhnya di setiap TPS hanya ada 2 orang. “Dan itu bisa diatasi,” ujarnya.
Baca Juga :
Dorong Pemerataan Ekonomi, Kadin Genjot Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usaha


Baca Juga :
Rugikan Negara Rp11,7 Triliun, KPK Tahan Satu Tersangka Kasus Korupsi LPEI
Arief mengakui problem yang dihadapi saat ini adalah ketika di beberapa tempat mereka terkumpul di satu tempat. Misalnya, satu TPS ada 300 sampai 500 pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT, tiba-tiba secara sekaligus datang untuk mencoblos.

Baca Juga :
Marak Food Reviewer Negatif, Ini Pentingnya Sertifikat HACCP untuk Restoran Indonesia

“Dia pasti tidak bisa terfasilitasi surat suaranya. Karena berdasarkan Undang-undang surat suara di produksi berdasarkan DPT, bukan berdasarkan DPK,” imbuhnya.


Lantas bagaimana KPU menghadapi masalah ini? “Kami sudah mempersiapkan kalau sudah kami putuskan akan kami umumkan. Kami punya beberapa alternatif tapi akan diumumkan setelah diputuskan,” lanjut Arief. (ren)

Halaman Selanjutnya
Lantas bagaimana KPU menghadapi masalah ini? “Kami sudah mempersiapkan kalau sudah kami putuskan akan kami umumkan. Kami punya beberapa alternatif tapi akan diumumkan setelah diputuskan,” lanjut Arief. (ren)
Halaman Selanjutnya