VIDEO: Menelusuri Sejarah China di Tepi Musi
- wisatasriwijaya.com
VIVAlife - Sungai Musi, Sumatera Selatan, ternyata menyimpan banyak sejarah akulturasi budaya China – Indonesia. Salah satunya berada di tepi Sungai Musi. Anda akan menemukan sebuah daerah bernama Kampung Kapitan di Kelurahan 7 Ulu, Palembang. Kampung ini konon disebut-sebut sebagai tempat singgah dan menetapnya etnis Tionghoa saat pertama kali datang ke Palembang.
Berada tepat di pinggir Sungai Musi, kampung ini memiliki bangunan tua dengan nilai sejarah yang tinggi. Salah satunya adalah tiga rumah milik “kapitan” yang menghadap ke arah Sungai Musi, yang akhirnya diambil menjadi nama kampung. “Kapitan” merupakan bahasa Portugis yang mengacu pada jabatan seseorang yang mengatur komunitasnya, setara dengan kepala desa.
Menurut warga setempat, nama “Kampung Kapitan” sendiri didapat dari seorang etnis Tionghoa bernama Tjoa Ham Him yang dipercaya oleh Belanda untuk memimpin sebuah kawasan. Orang yang memimpin kawasan itulah yang disebut sebagai Kapitan.
Dari tiga rumah milik kapitan, hanya tersisa satu rumah yang masih terawat dan ditempati sebagai rumah tinggal oleh keturunan sang kapitan. Rumah kedua dijadikan sebagai rumah abu dan rumah ketiga mulai terbengkalai.
Nuansa China, Palembang dan Eropa sangat kental terasa di rumah ini. Arsitektur Eropa tampak jelas di tiang-tiang yang berada di depan rumah. Langit-langit rumah yang berbentuk limas, menunjukkan kebudayaan lokal, Palembang. Sedangkan gaya China terasa di bagian dalam dan tengah rumah.
Altar Tua
Sayang, tak ada yang tahu kapan pastinya Kampung Kapitan ini berdiri. Namun, dari catatan yang dimiliki keluarga kapitan, sang kapitan Tjoa Ham Him merupakan keturunan ke-10 yang menetap di kampung ini. Menurut cerita Eng Sui, menantu dari keturunan ke-13, orang keturunan pertama yang tinggal di Kampung Kapitan adalah warga asal Zhangzhou provinsi Fujian, China.
Bukan hanya arsitektur rumah yang terlihat menarik. Menginjakkan kaki di rumah kedua. Anda akan melihat sebuah altar, yang usianya diperkirakan lebih tua dari rumah kapitan itu sendiri. Di tempat ini, replika nisan keturunan kapitan berada.
Rumah Kapitan yang dibuka untuk umum ini, letaknya tepat di seberang Benteng Kuto Besak. Dahulu, benteng itu merupakan tembok Keraton Kasultanan Palembang.
Ingin mengetahui lebih jauh tentang Rumah Kapitan dan sejarah China di Palembang? Simak videonya di
(ren)