Mengintip Secuil Bukti Surga di Qurna
Minggu, 9 Februari 2014 - 09:27 WIB
Sumber :
- Panoramio
VIVAlife
- Tak ada yang istimewa dari pepohonan di sudut Qurna, Irak bagian Selatan. Mereka hanya sekelompok pohon mati yang daunnya sudah meranggas meninggalkan batang. Tubuh pohon-pohon itu pucat, tak ada kehidupan mengalir di dalamnya.
Namun, selama berabad-abad ribuan wisatawan mengunjunginya. Perlakuannya pun tak sesederhana pepohonan biasa. Mereka dibentengi dinding beton, dijaga rantai besi. Ia terlindung sepenuhnya dari tangan-tangan jahil yang selalu ramai mengunjungi.
Menilik legendanya, tak heran pepohonan itu dianggap sedemikian istimewa. Penduduk setempat percaya, itu merupakan secuil bukti surga pernah ada di Bumi. Pepohonan itu dianggap bagian dari taman firdaus yang pernah ditinggali Adam dan Hawa.
Mengutip laman Atlas Obscura, Tree of the Knowledge of Good and Evil, adalah julukan untuk pepohonan itu.
Legenda pohon surga semakin dipercaya mengingat Qurna juga menyisakan keindahan selayak surga. Di sana mengalir Sungai Tigris dan Sungai Efrat. Keduanya menyatu sebelum bermuara ke Teluk Persia. Konon, Tigris dan Efrat adalah dua dari empat sungai di surga.
Hingga kini, tak ada yang bisa memastikan spesies Tree of the Knowledge of Good and Evil. Tak bisa diketahui pula sejak kapan pepohonan itu tumbuh di tempatnya.
Tentara Inggris pernah dikabarkan merusaknya usai Perang Dunia I, sampai beberapa pohon runtuh. Akhirnya, pohon-pohon yang tersisa dipagari beton dan dilengkapi taman kecil. Di bawah pemerintahan Saddam Hussein, sebuah kuil dibangun di dekatnya.
Menariknya, kuil itu sengaja didirikan untuk memantapkan gambaran manusia akan surga. Pembangunannya memadukan banyak budaya dan agama, seperti cerita surga. Selain meleburkan ciri khas Islam dan Kristen jadi satu, gaya Yahudi juga disertakan pada kuil.
Penduduk sekitar pun menganggap pohon itu suci. Ketika salah satu ada yang mati, mereka akan menanam lagi demi menjaga kelestarian kesucian. Sementara itu, yang sudah mati, akan dibiarkan membusuk dan kerap dikelilingi wisatawan untuk memanjatkan doa. (art)
Baca Juga :
Pertunjukan Fesyen Hijab Indonesia Hadirkan Inklusif Model di Catwalk, Salah Satunya Down Syndrome
Baca Juga :
Komika Marshel Widianto Janji Gunduli Rambutnya Jika Mulia-PAS Menang di Pilgub Bali 2024
Mengutip laman Atlas Obscura, Tree of the Knowledge of Good and Evil, adalah julukan untuk pepohonan itu.
Legenda pohon surga semakin dipercaya mengingat Qurna juga menyisakan keindahan selayak surga. Di sana mengalir Sungai Tigris dan Sungai Efrat. Keduanya menyatu sebelum bermuara ke Teluk Persia. Konon, Tigris dan Efrat adalah dua dari empat sungai di surga.
Hingga kini, tak ada yang bisa memastikan spesies Tree of the Knowledge of Good and Evil. Tak bisa diketahui pula sejak kapan pepohonan itu tumbuh di tempatnya.
Tentara Inggris pernah dikabarkan merusaknya usai Perang Dunia I, sampai beberapa pohon runtuh. Akhirnya, pohon-pohon yang tersisa dipagari beton dan dilengkapi taman kecil. Di bawah pemerintahan Saddam Hussein, sebuah kuil dibangun di dekatnya.
Menariknya, kuil itu sengaja didirikan untuk memantapkan gambaran manusia akan surga. Pembangunannya memadukan banyak budaya dan agama, seperti cerita surga. Selain meleburkan ciri khas Islam dan Kristen jadi satu, gaya Yahudi juga disertakan pada kuil.
Penduduk sekitar pun menganggap pohon itu suci. Ketika salah satu ada yang mati, mereka akan menanam lagi demi menjaga kelestarian kesucian. Sementara itu, yang sudah mati, akan dibiarkan membusuk dan kerap dikelilingi wisatawan untuk memanjatkan doa. (art)
Baca Juga :
Tom Lembong Akan Dihadirkan di Sidang Praperadilan, Jaksa: Tak Ada Keharusan Tersangka Hadir
Jaksa dari Kejaksaan Agung atau Kejagung yang hadir dalam sidang gugatan praperadilan, turut menanggapi terkait dengan pernyataan hakim yang akan menghadirkan Tom Lembong
VIVA.co.id
20 November 2024
Baca Juga :