Mengintip Rumah Pohon Suku Korowai
- Negeri Timur
VIVAlife - Sebagian besar penduduk Papua terisolasi oleh teknologi modern. Mereka hidup berdampingan dengan alam. Kehidupan mereka masih disentuh budaya dan tradisi yang kuat, melestarikan nilai-nilai nenek moyang dalam keseharian.
Salah satu suku Papua yang punya tradisi mengagumkan adalah Suku Korowai, yang tinggal di tenggara Papua. Suku Korowai adalah suku yang baru ditemukan keberadaannya sekitar 30 tahun yang lalu dan berpopulasi sekitar 3.000 orang. Suku terasing ini hidup di rumah yang dibangun di atas pohon yang disebut Rumah Tinggi.
Mereka adalah arsitek hebat, dengan kemampuan membangun rumah di atas puncak pohon yang begitu tinggi dan tampaknya mustahil untuk ditinggali. Rumah-rumah pohon itu didirikan setinggi 35-50 meter di atas tanah, begitu tinggi menjulang, melebihi puncak pohon.
Rumah yang begitu unik tersebut bukan dibuat tanpa alasan. Suku Korowai yang hidup di tengah hutan belantara ini harus menghindari nyamuk, oleh karenanya rumah dibangun setinggi itu. Mitos lain yang berkembang, Suku Korowai menciptakan tempat bermukim yang terhindar dari roh-roh jahat.
Batang pohon Banyan merupakan material utama rumah. Mereka juga menyertakan tiang berlekuk yang berfungsi sebagai tangga.
Sementara itu, dinding dan atap terbuat daru kayu pohon sagu. Untuk mengikat rumah bagian demi bagian digunakan tali rami. Karena rumah ini harus menampung lebih dari 10 orang, lantai pun harus kuat.
Ketika baru selesai dibangun, pemilik rumah mengoleskan lemak hewani pada penyangga dan tangga rumah. Di sini, Suku Korowai tak hanya tinggal bersama keluarga, hewan piaraan pun diajaknya hidup bersama. Penduduk yang tergolong kaya biasanya memiliki rumah lebih besar, lengkap dengan ruang tamu, serta lubang api terpisah untuk memasak.
Secara tradisional, Suku Korowai memiliki banyak cerita menarik sekaligus menakutkan, lantaran sisi kanibal mereka yang masih aktif. Mereka memiliki keyakinan tentang roh leluhur yang masih tinggal bersama. (one)