Garap Laskar Pelangi, Andrea Hirata "Musuhi" Sutradara Film
Selasa, 12 November 2013 - 10:11 WIB
Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAlife
- Jika beberapa penulis yang novel atau tulisannya difilmkan menginginkan hasil yang sedekat mungkin dengan tulisannya, berbeda dengan penulis fenomenal, Andrea Hirata. Ia malah ingin ada perbedaan dari buku dan film.
Novelis tetralogi Laskar Pelangi itu, sudah memfilmkan tiga judul bukunya yaitu 'Laskar Pelangi', 'Sang Pemimpi' dan 'Laskar Pelangi sekuel 2: Edensor'. Untuk film terakhir, lelaki asal Belitung itu mengatakan ingin sesuatu yang berbeda dari bukunya.
Baca Juga :
Kelompok Usia 20-24 Tahun, Tempati Jumlah Pengidap HIV/AIDS Terbanyak Kedua di Indonesia
Novelis tetralogi Laskar Pelangi itu, sudah memfilmkan tiga judul bukunya yaitu 'Laskar Pelangi', 'Sang Pemimpi' dan 'Laskar Pelangi sekuel 2: Edensor'. Untuk film terakhir, lelaki asal Belitung itu mengatakan ingin sesuatu yang berbeda dari bukunya.
Ia pun memberi kebebasan pada sutradara, Benni Setiawan untuk menafsirkan apa yang ada dibukunya. Oleh karena itu, ia jarang sekali berkomunikasi dengan Benni.
"Selama syuting saya
nggak
pernah ngomong sama Benni, saya hindari ngobrol sama Benni. Yang penting
soul
-nya sama gimana orang bisa bermimpi. Saya harus
respect
sama para pembuat film," ujarnya saat ditemui dalam jumpa pers 'Laskar Pelangi Sekuel 2: Edensor' di kawasan Gajah Mada, Jakarta, Senin malam.
Oleh karena itu, Andrea mengatakan tidak terlalu banyak ikut campur dalam proses produksi Edensor yang banyak mengambil lokasi di Paris itu.
"Saya ingin melihat tiap film berbeda. Dari awal saya menghormati porsi-porsi dari produser. Saya tidak ikut campur, karena ada hadistnya, apabila kasih kerjaan sama yang bukan ahlinya tunggulah kehancurannya. Dan saya bukan
film maker
makanya serahin ke mereka," kata penulis buku laris itu.
Pengambilan gambar di Paris pun mendapat dukungan dari Paris Film, sehingga mereka tidak ada masalah soal perijinan.
"
Nggak
ada
candid
karena kita kerjasama dengan Paris Film. Kita kerja sama dengan orang Indonesia yang di sana, mereka banyak bantu soal perizinan. Edensor fokus pada perjuangan Ikal dan Arai di sekolah, sebelum urusan jalan-jalan," kata sang produser Avesina Soebli.
Film ini akan tayang pada 24 Desember 2013, dan grup cilik Coboy Junior dipercaya mengisi soundtrack dengan lagu '
Pelangi dan Mimpi
'. "Saya tergila-gila sama musik, bukan untuk jadi musisi. Makanya saya kasih apresiasi untuk Coboy Junior buat OST film ini," kata Andrea. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ia pun memberi kebebasan pada sutradara, Benni Setiawan untuk menafsirkan apa yang ada dibukunya. Oleh karena itu, ia jarang sekali berkomunikasi dengan Benni.