Lumba-lumba Jenis Baru Ditemukan di Pantai Australia

Lumba-lumba jenis humpback
Sumber :
  • worthy.cos.ucf.edu
VIVAnews -
Terpopuler: Ramalan Zodiak, hingga Penyakit Paling Banyak Sebabkan Orang Masuk IGD
Kabar menggembirakan datang dari Australia. Tim peneliti internasional dari American Museum of Natural History dan Wildlife Conservation Society berhasil menemukan spesies baru dari lumba-lumba bungkuk di lepas pantai Australia.

Polisi Gerebek Indekos Diduga Jadi Tempat Prostitusi di Pesanggrahan Jaksel, Ini yang Ditemukan

Lumba-lumba memang kesohor sebagai mamalia laut yang memiliki beberapa keistimewaan. Cerdas, jiwa sosial, dan punya reputasi menolong manusia di lautan luas.
Deretan Kasus Polisi 'Pencabut Nyawa' Sepanjang 2024, Tembak Mati Rekan hingga Ibu Kandung


Melansir
CS Monitor,
30 Oktober 2013, lumba-lumba spesies baru itu diidentifikasikan sebagai jenis baru dari lumba-lumba
humpback
—memiliki punuk di bawah sirip punggungnya.


Biasanya, lumba-lumba jenis ini berenang di sungai-sungai yang bermuara ke Samudera Hindia, Pasifik, dan Atlantik. Mamalia laut itu bisa tumbuh dengan panjang sekitar 2,4 meter dan memiliki warna abu-abu, pink, dan putih.


Tim peneliti mengatakan, akibat dari daerah jelajah geografisnya yang luas membuat beberapa lumba-lumba bungkuk terisolasi pada suatu daerah dan berkembang menjadi spesies baru.


Sampai saat ini, sudah ditemukan tiga spesies berbeda dari lumba-lumba bungkuk. Sedangkan spesies baru yang ditemukan di lepas pantai Australia adalah spesies baru ke empat yang diketahui oleh peneliti.


"Kami sangat terkejut, secara morfologi atau bentuk fisik dari lumba-lumba bungkuk itu tidak berbeda dengan lainya. Tapi, kami menemukan data genetiknya berbeda," kata Martin Mendez, peneliti dari Wildlife Conservation Society dan American Museum of Natural History.


Untuk mempelajari silsilah lumba-lumba bungkuk, tim peneliti memeriksa seluruh rincian genetik dan morfologi lumba-lumba bungkuk di seluruh dunia. Tercatat ada sekitar 235 lumba-lumba bungkuk, 20 jenis morfologi, dan 180 tengkorak lumba-lumba.


"Informasi temuan spesies baru dari lumba-lumba bungkuk ini telah menjadi sinyal bagi semua negara untuk melindungi keberadaannya pada suatu habitat. Sebab, hilangnya suatu habitat dan perikanan dapat menimbulkan ancaman besar hewan-hewan lainnya," tutup Mendez.


Hasil penelitian ini sudah diterbitkan di Jurnal
Molecular Ecology
pada 29 Oktober 2013.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya