Sukmariah, "Srikandi Koperasi" Asal Tangerang
Rabu, 30 Oktober 2013 - 07:48 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Arie Dwi Budiawati
VIVAnews - Banyak warga di lingkungan rumahnya yang kesulitan finansial, membuat hati Sukmariah tergelitik. Untuk itu, dirinya berinisiatif membentuk koperasi simpan pinjam untuk membantu mereka yang kekurangan.
Baca Juga :
Dedi Mulyadi Unggul Sementara di Jabar, AKP Dadang Jadi Sorotan karena Bebas Merokok saat Diperiksa
Semuanya berawal pada 2009 lalu, dirinya memberdayakan warga Desa Munjul, Tangerang. Di sana, Sukmariah menolong warga desanya yang kesulitan berusaha di bidang konfeksi seperti baju, tas, dan sepatu.
"Kalau mau minta keahlian, ya, saya bantu. Kalau mau minta bantuan dana, ya, saya bantu dana. Begitu pula, dengan packaging dan merek, saya juga meminta teman-teman untuk mencari informasi. Ya, jadi semacam fasilitator," kata dia kepada VIVAnews.
Penyabet juara "Danamon Social Entrepreneur 2013" ini mengatakan bahwa warga Desa Munjul acapkali kesulitan modal. Lalu, dirinya sering meminjami mereka modal dengan dana pribadi.
"Awalnya, saya mendapat curhat warga yang kekurangan modal. Saya pinjami dengan uang pribadi. Tetapi, lama-lama semakin banyak dan tidak tercover," kata dia, yang berhasil mendapatkan penghargaan dari Danamon dari usahanya itu.
Akhirnya, pada 2011, bersama teman-temannya, wanita berjulukan "Srikandi Koperasi" ini membentuk koperasi simpan pinjam yang bernama Baitul Mal wa Tanwil (BMT) Mitra Mandiri. Semula, anggota pendirinya berjumlah 20 orang. Kini, dia mengklaim bahwa anggota koperasi mencapai ratusan orang. "Sekarang sudah ada 200 orang," ujarnya.
Koperasi tersebut mematok simpanan pokok sebesar Rp1 juta dan anggotanya bisa mencicilnya selama setahun, sedangkan simpanan wajibnya sebesar Rp5 ribu per orang. Sukmariah tidak sendiri, dirinya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
"Saya putar uang yang ada di koperasi itu. Kalau uangnya tidak mencukupi, saya akan bantu mereka (si peminjam uang) untuk ke bank. Saya bantu persyaratan peminjamannya," kata wanita lulusan S-1 bidang ekonomi ini
Tentunya, wanita kelahiran tahun 1981 ini mengalami hambatan dalam membantu masyarakat di lingkungan rumahnya. Namun, dia enggan menjelaskan apa saja kendalanya. "Kesulitan pasti ada. Tapi, kalau dijalani dengan senang hati, ya, akan menjadi mudah," tuturnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Awalnya, saya mendapat curhat warga yang kekurangan modal. Saya pinjami dengan uang pribadi. Tetapi, lama-lama semakin banyak dan tidak tercover," kata dia, yang berhasil mendapatkan penghargaan dari Danamon dari usahanya itu.