Sangkalan Luthfi Hasan Soal Jas Ratusan Juta dari Italia

Luthfi Hasan Ishaaq
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVAnews
- Mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, mengaku tidak tahu jas dan kemeja yang dibelinya di butik Ermenegildo Zegna, Plaza Senayan, dibuat di Italia.


Saat menanggapi keterangan saksi Syahrul Rahman, karyawan butik Ermenegildo Zegna Plaza Senayan, Luthfi justru mengaku ke tempat itu untuk membetulkan jahitan pakaiannya.


"Saya pernah ke sana karena pakaian kebesaran, saya tidak tahu kalau dibawa ke Italia," ujarnya di
Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi,
Jakarta, hari ini.


Tanggapan Luthfi itu kemudian dipotong oleh Hakim Anggota I Made Hendra. "Dalam keterangan saksi tadi tidak menyebut soal baju kebesaran, tapi beli baju, jadi tidak usah ditanggapi soal itu," kata hakim.


Polisi Tangkap Penyebar Uang Palsu di Aceh
Mendengar sangkalan Luthfi itu, saksi Syahrul langsung menimpali. "Kalau untuk perbaikan baju, memang kami punya tailor sendiri di sini. Yang dibawa ke Italia hanya untuk pembelian setelah fitting
Persebaya Dihajar Bali United, Puncak Klasemen Terancam Digusur Persib
pertama di toko," jelasnya.

Gagalkan Keberangkatan Pekerja Migran Ilegal ke UEA, Tim Reaksi Cepat KP2MI Usut Dugaan Jaringan di Balik Kasus Ini

Kemudian, Luthfi kembali menyangkal soal pembayaran pembelian jas dan kemeja sebesar Rp165 juta dari pengusaha Yudi Setiawan. "Saya mau bayar, tapi bonnya sudah tidak ada. Mungkin dia tidak tahu," ujar Luthfi.


Dalam persidangan sebelumnya, pengusaha Yudi Setiawan mengaku, untuk dapat memenangkan proyek pengadaan benih jagung dan kopi di Kementerian Pertanian, Yudi diminta beberapa kali memberikan sejumlah uang kepada mantan Presiden PKS itu.


Kepada Yudi, Luthfi dikatakan pernah meminta uang sebesar Rp165 juta. Uang itu hendak digunakan Luthfi untuk membeli 20 setel jas buat dia, dan 4 setel jas untuk Ahmad Fathanah.


"Rp165 juta untuk bayar jas Pak Luthfi dan Fathanah. Tokonya di Grand Indonesia, katanya jahitnya di Paris," kata dia.


Dalam kesaksiannya, Yudi juga mengaku pernah mendanai rombongan PKS ke Istanbul, Turki. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya