Sangkalan Luthfi Hasan Soal Jas Ratusan Juta dari Italia
Senin, 28 Oktober 2013 - 19:44 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVAnews
- Mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, mengaku tidak tahu jas dan kemeja yang dibelinya di butik Ermenegildo Zegna, Plaza Senayan, dibuat di Italia.
Saat menanggapi keterangan saksi Syahrul Rahman, karyawan butik Ermenegildo Zegna Plaza Senayan, Luthfi justru mengaku ke tempat itu untuk membetulkan jahitan pakaiannya.
Baca Juga :
Hard Gumay Terawang Kehidupan Rumah Tangga 5 Artis di 2025: Mulai dari Raffi Ahmad hingga Ayu Ting Ting
Saat menanggapi keterangan saksi Syahrul Rahman, karyawan butik Ermenegildo Zegna Plaza Senayan, Luthfi justru mengaku ke tempat itu untuk membetulkan jahitan pakaiannya.
"Saya pernah ke sana karena pakaian kebesaran, saya tidak tahu kalau dibawa ke Italia," ujarnya di
Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi,
Jakarta, hari ini.
Tanggapan Luthfi itu kemudian dipotong oleh Hakim Anggota I Made Hendra. "Dalam keterangan saksi tadi tidak menyebut soal baju kebesaran, tapi beli baju, jadi tidak usah ditanggapi soal itu," kata hakim.
Mendengar sangkalan Luthfi itu, saksi Syahrul langsung menimpali. "Kalau untuk perbaikan baju, memang kami punya tailor sendiri di sini. Yang dibawa ke Italia hanya untuk pembelian setelah
fitting
pertama di toko," jelasnya.
Kemudian, Luthfi kembali menyangkal soal pembayaran pembelian jas dan kemeja sebesar Rp165 juta dari pengusaha Yudi Setiawan. "Saya mau bayar, tapi bonnya sudah tidak ada. Mungkin dia tidak tahu," ujar Luthfi.
Dalam persidangan sebelumnya, pengusaha Yudi Setiawan mengaku, untuk dapat memenangkan proyek pengadaan benih jagung dan kopi di Kementerian Pertanian, Yudi diminta beberapa kali memberikan sejumlah uang kepada mantan Presiden PKS itu.
Kepada Yudi, Luthfi dikatakan pernah meminta uang sebesar Rp165 juta. Uang itu hendak digunakan Luthfi untuk membeli 20 setel jas buat dia, dan 4 setel jas untuk Ahmad Fathanah.
"Rp165 juta untuk bayar jas Pak Luthfi dan Fathanah. Tokonya di Grand Indonesia, katanya jahitnya di Paris," kata dia.
Dalam kesaksiannya, Yudi juga mengaku pernah mendanai rombongan PKS ke Istanbul, Turki. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saya pernah ke sana karena pakaian kebesaran, saya tidak tahu kalau dibawa ke Italia," ujarnya di