Kenapa KPU Gandeng Lemsaneg, Bukan Arsip Nasional?

Logo KPU
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Darwin Fatir
VIVAnews
– Komisi Pemilihan Umum punya alasan khusus kenapa menggandeng Lembaga Sandi Negara dalam mengamankan data Pemilu 2014, dan bukannya lembaga lain seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).


Anggota KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan Lemsaneg dan ANRI punya peran dan fungsi berbeda. “ANRI itu semacam lembaga penyimpan data yang sudah digunakan. Itu soal dokumentasi negara seperti arsip surat suara. Kalau Lemsaneg lebih kepada proteksi data,” kata dia di Gedung KPU, Jakarta, Selasa 1 Oktober 2013.


Proteksi data itulah yang menjadi fokus KPU dalam penyelenggaraan Pemilu 2013. Untuk itu KPU juga sudah bekerja sama dengan Polri, terutama divisi
2024 Tahun Terpanas, Menurut Organisasi Meteorologi Dunia
cyber crime Polri. Namun KPU membantah merasa tidak cukup dengan kapabilitas Polri sehingga tetap menjalin kerja sama dengan Lemsaneg.
Daftar Pameran Otomotif Tahun 2025 di Indonesia


Jadi Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor Persiapan Penuh dengan Ini
“Kami sama-sama saling berikhtiar untuk Pemilu 2014,” ujar Ferry. Menurutnya, inti nota kesepahaman antara KPU dengan Lemsaneg memuat dua hal, yaitu peningkatan sumber daya manusia dan proteksi data. “Jadi pengamanan data saja,” kata dia.


Anggota KPU Hadar Nafis Gumay di Kabar Petang
tvOne
, Senin 30 September 2013, mengatakan Lemsaneg berperan mencegah masuknya
hacker
yang ingin mengubah data pemilu untuk kepentingan pihak-pihak tertentu. “Data itu harus disandikan oleh Lemsaneg supaya tidak bisa dibaca pihak lain. Jadi ada sistem enkripsinya,” kata dia.


“Data pemilihan kan dikirim dari seluruh Indonesia ke pusat data lewat internet terbuka. Kalau data ini dirusak pihak luar, diserang
hacker
, bisa kacau. Jangan sampai ini terjadi, maka data harus diproteksi. Jadi Lemsaneg menjaga supaya pengiriman data tidak dipotong di tengah jalan,” ujar pendiri Centre for Electoral Reform (CETRO) itu. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya