Mahasiswa UI Tanya Lumpur Sidoarjo, Ini Jawaban Anindya Bakrie

Anindya Novyan Bakrie di Acara Apec
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Hari ini, Kamis 22 Agustus 2013, Anindya Bakrie yang adalah pendiri Bakrie Center Foundation (BCF) dan Presiden Komisaris PT Visi Media Asia, berbicara di depan ribuan mahasiswa Universitas Indonesia di Depok Jawa Barat. Lembaga BCF itu bergerak dalam bidang bantuan sosial dan salah satunya memberi bantuan beasiswa untuk program pasca sarjana bernama Bakrie Graduate Fellowship (BGF), bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi terkemuka.

Polisi Ungkap Penyebab Pelaku Tega Mutilasi Wanita dalam Koper Merah di Ngawi

Di Indonesia, misalnya, lembaga itu bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gajah Mada (UGM). Kerjasama juga dijalin dengan sejumlah kampus di luar negeri seperti  Stanford University (AS) dan Nanyang Technological University (NTU)(Singapura).

Di hadapan ribuan mahasiswa di UI itu, Anindya berbagi kisah tentang bagaimana membesarkan usaha. Menjadi pengusaha, katanya, harus siap gagal dan siap hidup dengan masalah. Kekuatan kita, lanjutnya, terletak pada bagaimana menuntaskan masalah-masalah itu dengan cara-cara yang profesional. 

Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia di Eropa: Ragnar Kalah, Eliano Menang

Dalam acara itu, para mahasiswa dipersilahkan untuk bertanya apa saja. Dari soal resep berdagang hingga soal Lumpur Sidoarjo. Salah seorang mahasiswa, misalnya, bertanya kepada putra sulung Aburizal Bakrie itu, soal tanggungjawab perusahaan atas nasib warga di sana. 

Menjawab pertanyaan itu, Anindya menegaskan bahwa keluarganya sama sekali tidak pernah lari dari tanggungjawab soal semburan lumpur itu. Walau PT Lapindo Brantas, kata Anindya, adalah usaha bersama dengan sejumlah perusahaan besar milik pengusaha besar di tanah air dan perusahaan asing.

Terseret Kasus Investasi Bodong Taqy Malik Pernah Jual Motor Seharga Rp5 Miliar

Sebagaimana luas diberitakan media massa pada masa-masa awal semburan lumpur itu, PT Lapindo Brantas itu dimiliki tiga perusahaan. Keluarga Bakrie 50 persen, Arifin Panigoro -- pengusaha nasional yang pernah menjadi politisi PDI Perjuangan -- lewat Medco E&P memiliki 32 persen dan 18 persen adalah milik  Santos dari Australia. Setelah lumpur menyembur, Medco lalu menjual sahamnya di Lapindo itu. 

Dalam acara di Universitas Indonesia itu, Anindya mengapresiasi sikap kritis mahasiswa UI terkait semburan lumpur di Jawa Timur tersebut. Selain menegaskan bahwa keluarga Bakrie tidak akan lari dari tanggungjawab, Anindya juga menjelaskan apa saja yang telah dilakukan perusahaan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak.

Apa yang terjadi dengan lumpur Sidoarjo, katanya, adalah musibah yang besar dan itu adalah bencana alam. "Tapi apapun perdebatan soal sebabnya, kami selalu berusaha untuk mengembalikan kehidupan warga di sana walau tidak seratus persen. Dan perlu diketahui, kami telah melakukan upaya ganti untung kepada mereka. Itulah tanggung jawab yang selama ini kami lakukan. Kami tidak pernah menghindar dari masalah tersebut,” katanya.

Acara tanya jawab ini berlangsung cair. Sang mahasiswa itu kemudian mempertanyakan mengapa masalah ini dilimpahkan ke pemerintah. Menjawab pertanyaan itu Anindya menjelaskan bahwa pemerintah telah memutuskan bahwa semburan lumpur di Sidoarjo, Jawa Timur, adalah musibah. Namun, ia kembali menegaskan bahwa walaupun pemerintah telah menetapkan sebab semburan tersebut sebagai bencana alam, Bakrie Group tidak akan pernah lari dari tanggung jawab.

“Saya beberapa kali ke sana untuk melihat secara langsung dan mungkin semburan itu tidak akan pernah berhenti bahkan hingga seumur hidup saya. Yang terpenting saat ini adalah kami terus berupaya menyelesaikan soal kesulitan hidup masyarakat, yang sekarang mulai membaik," katanya.

"Dan perlu diketahui juga, perusahaan Lapindo didirikan atas beberapa mitra. Tentu ada kontroversi di sini, namun yang paling penting adalah apapun yang harus kita lakukan harus dilakukan. Tanggung jawab itu bukan terlihat pada waktu senang tapi pada waktu susah." (eh)

Tradisi Makanan Memperingati Isra Miraj

7 Tradisi Unik Perayaan Isra Miraj di Indonesia, dari Peksi Buraq hingga Khatam Kitab

Jelajahi 7 tradisi unik perayaan Isra Miraj di Indonesia, dari Rejeban Peksi Buraq di Yogyakarta hingga Rajaban di Cirebon yang sarat makna budaya dan spiritualitas.

img_title
VIVA.co.id
27 Januari 2025