Bunga Kering dari Batok Kelapa Hasilkan Nilai Jual

Mahasiswi Pengrajin Bunga Kering dari Batok
Sumber :
  • VIVAnews/Daru Waskita
VIVAnews - Kreativitas Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta mengubah batok kelapa menjadi bunga kering. Mereka adalah Lely Suci Rahmawati, Hesti Sulistyani, dan Maryanto dari jurusan pendidikan sosiologi Fakultas Ilmu Sosial UN Y.
Ditunjuk Jadi Ketua Kamar Dagang India-Indonesia, Anindya Bakrie: Bagus Buat Indonesia!

Mereka menghadirkan inovasi pemanfaatan serabut, kopeng, dan batok kelapa menjadi bunga kering sebagai salah satu solusi dalam menciptakan nilai jual. Sebab, serabut, kopeng, dan batok kepala yang tadinya menjadi sampah bisa menopang perekonomian melalui industri.
Bruno Moreira Klaim Persebaya Tahu Kekuatan Borneo FC

Menurut Lely, produk kreatif berupa bunga kering dari serabut, kopeng, dan batok kelapa tersebut dapat dijadikan alternatif hiasan yang cantik dan menarik untuk ruangan.
Petinggi Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Akan Maafkan Koruptor Asalkan Balikin Uang Negara

"Selain itu, produk ini dapat mengangkat potensi sumber daya alam yang belum optimal dimanfaatkan dan menjadi unit usaha berkelanjutan sebagai
modal dasar dalam berwirausaha," kata dia, Kamis 15 Agustus 2013.

Ditambahkan Hesti Sulistyani bahwa serabut, kopeng, dan batok kelapa mudah didapat. Bahkan, cenderung melimpah dan tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Dan, dengan modal investasi yang tidak terlalu besar, dapat diusahakan sebagai usaha sampingan maupun ditekuni sebagai mata pencaharian pokok.

Cara membuatnya pun cukup sederhana. Langkah awal adalah membuat pola seperti pola mahkota bunga untuk batok kelapa menggunakan pensil, penghapus, dan kertas karton. Kemudian, batok kelapa dipotong batok kelapa akan sesuai dengan pola menggunakan gergaji besi lalu dihaluskan menggunakan amplas.

"Lubangi pada bagian ujung batok kelapa menggunakan solder, lalu batok-batok kelapa dikaitkan menggunakan benang dan lem menjadi mahkota bunga dan dipernis," jelasnya.

Lalu, lanjut Hesti, pisahkan serabut kelapa dengan kulitnya dengan cara dipukul-pukul menggunakan martil dan dipisahkan menggunakan pisau, kemudian dibentuk menjadi kelopak-kelopak bunga kemudian dikaitkan-kaitkan menggunakan benang dan disatukan menjadi mahkota bunga.

Langkah selanjutnya, balut kawat menggunakan pelepah pisang yang sudah kering sebagai batang dengan melekatkannya menggunakan lem lalu satukan kopeng dan mahkota bunga yang sudah dibuat dengan kawat tersebut. 

Putik bunga dibuat dari biji salak yang dibalut dengan lem dan ditaburi pasir putih, namun putik bunga juga dapat dibuat dari bunga pinus sebagai variasi jenis bunganya.

"Tahap terakhir, menyatukan putik dengan kawat yang dibalut pelepah pisang yang sudah dibuat, dan bunga kering siap dipasarkan," ujarnya. (eh)
Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 2 Desember 2024

Menko Pangan Zulhas Optimis Tahun Depan Setop Impor Gula

Menko Pangan Zulkifli Hasan optimistis rencana penghentian impor gula dan sejumlah komoditas lainnya pada 2025

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024