Kendala Tanggap Darurat Aceh Tengah, Listrik Mati dan Longsor

Rumah rusak akibat gempa di Aceh.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rahmad
VIVAnews - Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan terus melakukan upaya tanggap darurat nasional di jalan nasional Bireun-Takengon yang mengalami kerusakan akibat gempa Aceh.

Hal ini ditegaskan Staf Ahli Menteri PU Bidang Keterpaduan Pembangunan, Taufik Widjojono, dalam siaran persnya kepada VIVAnews, Kamis 4 Juli 2013.

Taufik menuturkan, kondisi ruas jalan tersebut tertutup longsor akibat gempa pada beberapa titik seperti Sta 91+800, Sta 94+000 dan Sta 82+100.  "Sebagian hanya menutup bahu jalan, namun ada juga dua titik yang menutup hingga badan jalan," katanya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa selain karena longsor, akses jalan nasional tersebut juga tertutupi pohon akibat gempa. Bahkan, pada Sta 79+900 oprit jembatannya turun dan aspalnya mengalami patahan.

Ada Percakapan 'Perintah Ibu' di Sidang Kasus Hasto, Ini Respons KPK
Saat ini, menurut Taufik, kementerian langsung melakukan pengiriman alat berat semenjak Rabu dini hari kemarin. Namun, upaya tersebut sempat terganggu. Sebab, di sebagian Aceh kondisinya masih gelap gulita karena listrik padam.

Terpopuler: Komen Marquez soal Ducati, Curhat Ojol Antar Pizza Rp700 Ribu
Selain itu, dia mengatakan bahwa pekerjaan pembersihan sempat dihentikan karena gelap. Ditambah lagi, ditakutkan akan terjadi longsoran susulan yang tidak bisa diprediksi.  

BMKG Perkirakan Cuaca Hujan dan Berawan Terjadi di Sejumlah Wilayah Indonesia Hari Ini
Namun pagi ini, Taufik mengungkapkan, pihak kementerian akan kembali melakukan pembersihan material longsor.

Sementara itu, menurutnya, kepanikan warga akan terjadinya gempa susulan saat ini, menimbulkan kepadatan di ruas-ruas jalan nasional Aceh. Hal ini, sedikit banyak membuat pekerja lapangan kementerian sulit mengakses ruas jalan yang akan ditangani.

Selain menangani jalan nasional, kementerian juga telah mengoperasikan dua mobil tangki air bersih untuk keperluan para korban gempa. Suplai air bersih tersebut untuk melayani tiga lokasi pengungsi yaitu rumah sakit, pengungsi di Kecamatan Pondok Baru dan pengungsi di Kecamatan Ketol.

Jumlah pengungsi di ketiga lokasi tersebut, diketahui mencapai 2.100 orang. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih tambahan, kementerian segera memasok 16 buah hidran umum yang telah diberangkatkan dari Medan, Sumatera Utara.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya