Menelusuri Sejarah Panjang Kosmetik
- REUTERS/Carlo Allegri
VIVAlife - Kosmetik memainkan peran yang sangat besar dalam kemajuan manusia dari peradaban kuno ke peradaban hidup modern. Kosmetik membantu mengubah cara Anda berpenampilan, tetap terlihat cantik saat tubuh sedang tidak sehat dan memungkinkan manusia mengekspresikan agama dan kepercayaan mereka.
Semua berawal sekitar 12 ribu tahun lalu ketika Mesir Kuno menemukan efek penyembuhan dari parfum. Seperti dilansir dari laman Historyofcosmetics, dari titik itu, industri kosmetik naik ke level yang lebih tinggi dan menjadi bagian penting dari kepercayaan bangsa Mesir Kuno.
Dewa yang dipercaya oleh masyarakat di sana dihormati dengan penggunaan kosmetik besar-besaran. Hampir semua orang menggunakan minyak, eyeliner, dan produk-produk sejenis untuk meningkatkan penampilan mereka.
Meskipun beberapa dari bahan-bahan pembuatan kosmetik kala itu beracun, namun daya tarik kosmetik tidak berkurang. Ketika mencapai Yunani dan Roma, kosmetik memang cukup populer, tetapi dipandang sebagai pemborosan dan tidak dibutuhkan banyak orang.
Di Roma, ada periode ketika wanita tidak dianggap cantik jika mereka tidak memakai kosmetik. Hal ini menyebabkan inflasi dan para wanita kaya berjudi untuk dapat membeli kosmetik mahal dari India dan Timur Tengah. Untuk memerangi hal ini, Senat Romawi mendeklarasikan hukum yang melarang wanita berpenampilan cantik dengan kosmetik dan pakaian bagus di semua kota-kota Romawi.
Di peradaban lain, kosmetik juga menerima perlakuan negatif yang sama dari waktu ke waktu. Di Cina misalnya, masyarakat umum dieksekusi jika mereka tertangkap mengenakan cat kuku di muka umum yang saat itu merupakan hak istimewa yang hanya dimiliki oleh orang kaya. Sedangkan di Jepang, bangsawan wanita dilarang tampil di depan umum tanpa riasan kosmetik.
Zaman Kegelapan Eropa adalah saat kosmetik hampir menghilang dari muka publik. Karena sudah merupakan tradisi para PSK menggunakan kosmetik yang berlebihan untuk menyembunyikan usia dan mempercantik penampilan mereka.
Saat itu untuk waktu yang lama, kosmetik ditinggalkan oleh mayoritas penduduk Eropa. Raja dan ratu membuat pernyataan publik bahwa pemakaian kosmetik adalah suatu hal yang tidak pantas. Tak hanya itu, para petinggi Gereja menyebarkan keyakinan bahwa kosmetik hanya digunakan oleh kafir dan penyembah setan, dan untuk waktu yang lama hanya aktor panggung yang diizinkan untuk menggunakannya, tetapi hanya selama pertunjukan berlangsung.
Perubahan akhirnya terjadi setelah tentara Eropa kembali dari Perang Salib di Timur Tengah, membawa pulang produk-produk eksotis dan pengetahuan baru. Di antara produk-produk tersebut, banyak jenis kosmetik yang pertama kali diadopsi hanya oleh para bangsawan dan masyarakat kelas atas.
Setelah Renaissance berhasil tersebar di seluruh Eropa, kosmetik menemukan pijakan mereka, tetapi masih belum diterima secara terbuka, kecuali pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I tahun 1559 sampai 1603 di Inggris.
Gaya Victoria
Kemajuan dalam industri, kimia dan kedokteran di abad ke-18 dan 19 membawa kemajuan yang signifikan dalam hal kosmetik. Walaupun masih belum diterima sepenuhnya, namun gaya Victoria baru yang muncul di abad ke-19 membawa fesyen ke arah kosmetik-sentris yang menuntut bahwa semua wanita harus menampilkan diri sebagai makhluk yang indah dan rapuh, dengan pakaian dan fitur wajah yang rumit.
Hal tersebut akhirnya membuat eye shadow, lipstik, cat kuku dan jenis kosmetik lainnya mulai digunakan.
Awal abad 20 tanpa diragukan lagi adalah titik yang mengawali kejayaan industri kosmetik modern. Meningkatnya perfilman, fotografi, komunikasi cepat, inovator yang tak terhitung jumlahnya, dan dukungan dari pengusaha besar yang membantu memperkenalkan produk-produk kosmetik untuk setiap rumah tangga di dunia barat.
Selama beberapa dekade pertama abad ke-20, perusahaan kosmetik memperkenalkan lipstik padat, lip gloss, maskara, eyeliner, cat rambut, gel dan bedak. Dengan kemajuan tersebut, gaya Victoria segera dilupakan. Tren fesyen terus berganti setelah tahun 1930-an, memperkenalkan gaya baru setiap dekade.
Perubahan tren fesyen menuntut perubahan gaya riasan wajah pula. Berangkat dari gaya tradisional, muncul pengenalan gaya hippie, punk dan glam di tahun 1960-an dan 70-an. Dari mereka, banyak gaya baru yang terus menerus bermunculan hingga saat ini. (ren)