PU: Setahun, Pertumbuhan Jalan Nasional 2,5 Persen
Selasa, 26 Februari 2013 - 14:33 WIB
Sumber :
- http://edorusyanto.wordpress.com
VIVAnews
- Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Djoko Murjanto, mengklaim bahwa dalam setahun telah meningkatkan kualitas jalan nasional di Indonesia, dari 90 persen pada akhir tahun 2011 menjadi 92.5 persen pada akhir tahun 2012.
"Pertumbuhan jalan nasional yang mantap pada tahun kemarin sekitar 2.5 persen," katanya dalam acara konsultasi regional Kementerian PU di Jakarta, Selasa 26 Februari 2013.
Jaringan jalan nasional di seluruh Indonesia, menurut Djoko, telah mempunyai panjang 38.800 kilometer. Kementerian akan meningkatkan lagi kondisi ini, ditargetkan kualitasnya bisa mencapai 94 persen pada akhir 2014.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Alasan Kevin Diks Pilih Gabung Monchengladbach
"Pertumbuhan jalan nasional yang mantap pada tahun kemarin sekitar 2.5 persen," katanya dalam acara konsultasi regional Kementerian PU di Jakarta, Selasa 26 Februari 2013.
Jaringan jalan nasional di seluruh Indonesia, menurut Djoko, telah mempunyai panjang 38.800 kilometer. Kementerian akan meningkatkan lagi kondisi ini, ditargetkan kualitasnya bisa mencapai 94 persen pada akhir 2014.
Djoko menjelaskan, pembiayaan yang mahal bukan hanya membenahi jalan nasional yang kondisinya tidak mantap. Pemeliharaan kondisi jalan yang sudah mantap pun tetap diperlukan agar kualitasnya tidak menurun.
Anggaran pun disiapkan setiap tahun untuk pemeliharaan jalan, baik yang sifatnya berkala maupun rutin. Djoko mengharapkan kondisi jalan nasional dengan kualitas 'mantap' untuk di daerah-daerah tertentu seperti Jawa, Bali, dan Sumatera bisa 100 persen.
Djoko mengakui, bahwa kondisi jalan di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua memang masih banyak yang tidak mantap. Meski begitu, Kementerian PU berupaya meningkatkan kualitas jalan nasional 100 persen di seluruh wilayah Indonesia. Selama ini yang menjadi kendala adalah ketersediaan anggarannya.
"Memang ada yang tertinggal, karena keterbatasan anggaran," kata Djoko. (eh)
Halaman Selanjutnya
Djoko menjelaskan, pembiayaan yang mahal bukan hanya membenahi jalan nasional yang kondisinya tidak mantap. Pemeliharaan kondisi jalan yang sudah mantap pun tetap diperlukan agar kualitasnya tidak menurun.
