Ini Kronologi Pengeroyokan Versi Nikita Mirzani

Rabu, 30 Januari 2013 - 16:37 WIB

Oleh :

Beno Junianto,

Nikita Mirzani di ruang sidang

Sumber :

VIVAlife/Rizky Sekar Afrisia

VIVAlife - Kasus perkelahian yang melibatkan nama Nikita Mirzani dengan korban Olivia dan Beverly Sandie, terus berlanjut. Kini, giliran Angela Army yang maju ke meja hijau dan duduk di kursi pesakitan.

Bintang film Nenek Gayung ini menjadi saksi dalam persidangan terdakwa Army, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 30 Januari 2013. Angela Army adalah rekan yang pernah dibela oleh Nikita saat masih dalam proses BAP di Mabes Polri.

"Niki jadi saksinya Army, menceritakan yang terjadi sebenarnya. Tidak ada yang dibuat-dibuat, dilebih-lebihkan, atau dikurangi. Sudah bersumpah atas nama Allah, kalaupun Army mengelak itu urusan dia," tutur Nikita.

Dalam persidangan itu Nikita menuturkan secara detail mulai saat kedatangannya di Shy Cafe, Papilion Kemang, pada 5 September 2012 lalu, sampai terjadinya perkelahian antara Army dengan Olivia dan Beverly Sandie. Nikita juga menegaskan bahwa dirinya saat itu menjambak rambut Olivia hanya untuk melerai pertengkaran yang terjadi.

"Saya datang belakangan, jam setengah satu (dini hari), atas undangan Army. Sekitar 20-30 menit kemudian, saya lihat Army dance. Buat saya biasa, tapi Olivia dan Beverly mentertawai," ujar Nikita dalam persidangan. Nikita mengakui, tarian Army waktu itu memang agak vulgar.

"Pakai kissing dan seperti striptease, tapi masih pakai baju," katanya.

Berawal dari situ, Nikita pun menghampiri Army untuk memperingatkan agar tak berdansa berlebihan. Namun di luar dugaan, Army langsung menarik tangan Nikita dan meminta menunjukkan siapa yang mentertawainya. Mendadak, Army langsung memukul dan mencekik Beverly.

"Kejadiannya begitu cepat. Army dikeroyok, dan saya refleks melerai, tanpa ada niat menarik atau menjambak rambut lawan," Nikita melanjutkan.

Tak berhenti sampai di situ, perkelahian masih berlanjut ke lantai empat dan di depan lift lantai tiga. Namun, Nikita menegaskan dirinya tak ikut-ikutan melakukan kekerasan.

Ia bahkan sempat menyelamatkan Beverly agar tak diserang oleh Army. Dalam perseteruan itu, Nikita juga terkena pukulan dan bibirnya pecah.

Namun, berbalik 180 derajat dengan kesaksian Nikita, Army menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak melakukan kontak fisik dengan Olivia maupun Beverly Sandie.

Army justru menuturkan kalau ia tak tahu keadaan Nikita sewaktu datang ke kafe apakah dalam kondisi sadar atau mabuk. Army juga mengelak bahwa ia menghapus nomor kontak Nikita di BlackBerry miliknya.

Menurut Nikita, dihapusnya nomor kontak dirinya di BlackBerry Army itu berhubungan dengan adanya perdamaian terselubung antara Army dengan dua korban perkelahian di kafe waktu itu.

Sebelumnya dipanggil ke Mabes Polri, Nikita pernah melakukan percakapan via BlackBerry Messenger dengan Army. Isi percakapannya adalah menanyakan tentang alasan kenapa Army tidak ikut dipanggil ke Mabes Polri.

"Waktu saya dipanggil ke kepolisian, tanya ke Army kenapa dia nggak. Katanya, sebelumnya dia sudah damai dengan Olivia dan Beverly, difasilitasi lawyer kafe," ungkap Nikita.

Nikita kecewa mengapa ia tak diajak berdamai juga. Apalagi ia juga diberi pesan oleh Army untuk pura-pura tidak kenal. "Kalau di-BAP bilang saja tidak kenal dan tidak tahu di mana Army," kata Nikita menirukan pesan Army waktu itu.

Nikita pun menurutinya tanpa pernah menyangka bahwa masalahnya akan menjadi serumit ini. Setelah percakapan via BBM itu, nomor kontak Army hilang dari nomor kontak BlackBerry Nikita. Nikita pun merasa kecolongan karena ia tidak menyimpan percakapan BBM antara dirinya dengan Army.

"Itu kebodohan saya," curhat Nikita.