Penyebab Krisis di Yunani: Banyak yang Kemplang Pajak

Demonstran duduk di depan gedung parlemen Yunani
Sumber :
  • REUTERS/John Kolesidis

VIVAnews - Salah satu penyebab krisis keuangan yang parah di Yunani adalah besarnya nilai pajak yang selama ini dikemplang. Sebagai bagian upaya selamat dari krisis, Yunani harus mereformasi pemungutan pajak dan sekaligus menindak kecurangan pajak. 

Demikian saran dari pejabat tinggi Uni Eropa urusan pajak, Algirdas Semeta. Dalam wawancara dengan surat kabar Yunani, seperti yang dikutip kantor berita Reuters, Semeta menilai bahwa pendapatan yang hilang dari sektor pajak bisa mencapai lima persen dari output nasional negara itu.

Bahkan menurut perkiraan para pakar, perekonomian Yunani yang tidak terpantau sistem pajak berjumlah lebih dari seperempat dari output tahunan negara itu pada 2011. Ini merupakan level tertinggi di kalangan anggota Uni Eropa.

Di Yunani, sudah menjadi lumrah bagi para pelaku usaha kecil untuk melaporkan penjualan yang lebih rendah dari sebenarnya sehingga membayar pajak pertambahan nilai yang lebih rendah dari seharusnya. Para wirausaha seperti tukang ledeng dan tukang listrik memilih dibayar secara tunai dan tidak membuat tanda terima.

"Menurut perkiraan kami di Komisi Eropa, dari 53 miliar euro pajak yang jatuh tempo kepada negara Yunani, 15 hingga 20 persen seharusnya bisa dipungut," kata Semeta kepada surat kabar Kathimerini.

Dia menyarankan sistem pajak Yunani perlu dirombak dengan peraturan yang lebih ringkas dan mudah. Peraturan baru sedang dirancang untuk mencabut sejumlah pengecualian pajak dan menaikkan pajak properti, korporat dan rumah tangga yang berpendapatan di atas rata-rata. Pemerintah juga berencana memungut pajak atas pendapatan modal dari harga saham yang diperdagangan di bursa Athena.

Langkah-langkah itu diharapkan bakal menambah pemasukan dari sektor pajak sekitar 2,5 miliar euro selama 2013-2014. Menggenjot pendapatan dari sektor pajak perlu bagi Yunani untuk mengatasi krisis utang. (adi)

Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol di KIM, Bahlil: Presiden Sampaikan Hal Penting