Saham Papan Atas Tahan Penurunan Bursa

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia kembali terkoreksi pada awal perdagangan hari ini, Selasa 4 Desember 2012. Sentimen negatif eksternal disinyalir menjadi pemicunya.

IHSG dibuka turun ke level 4.281,96, sedangkan pada penutupan perdagangan kemarin, indeks berakhir menguat di posisi 4.302,44.

Namun, di BEI terlihat sejumlah saham papan atas tetap diburu investor, di antaranya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Menurut analis PT Indo Premier Securities, Ikhsan Binarto, saham-saham unggulan tersebut tetap menarik minat beli investor, karena merupakan perusahaan ternama dan memiliki fundamental menjanjikan. 

Selain itu, dia menambahkan, potensi technical rebound atau pembalikan arah secara teknis setelah terkoreksi tajam beberapa hari terakhir, membuat saham-saham itu diburu pelaku pasar. "Saham blue chips ini bisa menopang IHSG tak turun tajam," ujarnya kepada VIVAnews.

Sementara itu, penurunan IHSG pada hari ini, dia melanjutkan, terbawa sentimen negatif bursa global maupun regional pagi ini.

Pandristo Prasetyo Ginarto, analis PT Phillip Securities Indonesia sependapat bahwa indeks hari ini melemah, karena tergerus penutupan negatif bursa saham Amerika Serikat semalam. Kondisi itu memberikan sentimen negatif pada indeks regional Asia pagi ini.

Dia menuturkan, indeks saham AS berakhir turun pada perdagangan Senin waktu setempat, setelah data manufaktur AS yang dirilis mengindikasikan kontraksi pada sektor tersebut.

"Ditambah lagi, masih belum adanya kesepakatan yang pasti dari Kongres AS mengenai rencana penghematan anggaran untuk menghindari potensi terjadinya 'jurang fiskal'," ujarnya di tempat terpisah. 

Tercatat, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 59,98 poin atau 0,5 persen di posisi 12.965,60. Indeks S&P 500 berakhir melemah 6,72 poin atau 0,5 persen menjadi 1.409,46, sedangkan Nasdaq Composite turun 8,04 poin atau 0,3 persen ke level 3.002,20. (art)

Halaman Selanjutnya

Dia menuturkan, indeks saham AS berakhir turun pada perdagangan Senin waktu setempat, setelah data manufaktur AS yang dirilis mengindikasikan kontraksi pada sektor tersebut.