Dari Kesenangan, Perajin Miniatur Kapal Ini Beromzet Puluhan Juta

Miniatur Kapal
Sumber :
  • VIVAnews/Nina Rahayu

VIVAnews - Nenek moyangku orang pelaut. Gemar mengarung luas samudera. Menerjang ombak tiada takut. Menembus badai sudah biasa.

Syair itu sering kita dengar, dan dari lagu itu pula dapat dibayangkan bahwa nenek moyang kita adalah pelaut yang gagah dan pemberani.

Indonesia memang dikenal sebagai bangsa maritim dengan kepualauan terbanyak di dunia. Selain itu, wilayah laut Indonesia lebih luas dibandingkan daratan.

Sayangnya, kini laut bukan segalanya. Industri maritim nasional kalah jauh dibandingkan industri-industri lain. Untuk mengenal masa kejayaan, ada masyarakat yang mencoba membuat miniatur perkapalan, mirip kapal aslinya pada zaman dulu.

Adalah Yuliastoni, warga Mojokerto, Jawa Timur, yang mengembangkan keterampilan ini. Melalui sanggar seni Adhesi Yuliastoni, ia mampu memproduksi berbagai kerajinan miniatur kapal layar tradisional dan kapal Eropa yang mirip dengan bentuk aslinya.

Kapal-kapal tersebut umumnya dibuat pada abad VIII. Terbuat dari kayu dan bahan pilihan.

Beberapa jenis kapal yang menarik untuk dibuat miniatur adalah kapal tradisional pinisi yang terkenal memiliki kemampuan jelajah tinggi. Bahkan, sampai saat ini, masih banyak yang menggunakan kapal tersebut untuk berdagang.

4 Negara dengan Nilai Tukar Mata Uang Murah, Cocok Buat Destinasi Liburan Nataru

"Ini sebenarnya kesenangan saja," kata Yuliastoni kepada VIVAnews di Jakarta, pekan lalu.

Awal di Jakarta, di pasar loak, ia melihat buku tebal bergambar kapal bagus. Dari situ ia mulai tertarik membuat miniatur kapal.

Berbekal inspirasi itu, ia belajar otodidak membuat miniatur kapal. Kini, dari tangan bapak 50 tahun ini, berbagai jenis kapal cantik berhasil ia bikin.

Yuliastoni biasanya menggunakan jenis kayu mahoni, jati, dan sonokeling untuk membuat miniatur kapal-kapal kuno. Kayu-kayu ini mudah diperoleh di wilayah Mojokerto. Sementara itu, untuk bahan pendukungnya diperlukan benang nilon, kawat, melamin, dan kulit yang digunakan untuk layar kapal.

Proses pembuataannya pun bagi dia tak terlalu sulit. Dalam 5-7 hari, ia mampu membuat 10 miniatur kecil. Sementara itu, untuk model besar dengan ukuran 6,5 meter, membutuhkan 1 bulan.

Menggeluti bisnis sejak 2007 tentu bukan hal mudah. Yuliastoni kerap jatuh bangun demi mengembangkan usahanya. Awal usahanya, misalnya, ia harus memasarkan barangnya sendiri dari pintu ke pintu. "Ini supaya saya tahu keinginan konsumen," ujarnya.

Namun, keuletannya telah membuatnya berhasil. Ia sudah memiliki 12 karyawan yang dalam sebulan mampu memproduksi rata-rata sekitar 1.000 unit miniatur kapal layar kecil dengan berbagai ukuran mulai dari ukuran panjang 10 sentimeter (cm) hingga 2 meter.

Tentu saja omzetnya pun puluhan juta rupiah dalam sebulan. Hitung saja, tipe kapal besar dengan panjang 6,5 meter ia jual Rp20 juta. Sementara itu, kapal kecil dengan ukuran 10 cm-2 meter dijual mulai Rp25 ribu. (art)

Makan Sehat Gak Harus Mahal, Ini Rekomendasi Makanan Bergizi dengan Budget Rp10 Ribu
Diler BYD di Denpasar, Bali

Banyak Orang yang Kredit Mobil Listrik Pakai Leasing Ini

Peminat kredit mobil listrik semakin meningkat dari tahun ke tahun, seperti yang disampaikan Senior Executive Vice President Credit & Risk Mandiri Utama Finance, Dapot Si

img_title
VIVA.co.id
5 Desember 2024