Gagal ke OJK, Ini Reaksi Pejabat Bapepam-LK
- ANTARA
VIVAnews - Satu di antara calon Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tidak terpilih melalui voting di Komisi XI DPR RI adalah Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK, Isa Rachmatarwata. Dia kalah bersaing dengan Firdaus Djaelani, anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Meskipun gagal menjadi anggota DK OJK, Isa Rachmatarwata mengaku tidak kecewa dan menganggap setiap jabatan yang diberikan merupakan amanah.
"Kami mau ditugasi di mana kan dijalankan saja," kata Isa di Jakarta, Rabu 20 Juni 2012
Dalam proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), Isa mengaku sama sekali tidak ada tekanan. Bahkan, dirinya menganggap proses pemilihan di Komisi Keuangan dan Perbankan DPR, Selasa malam, melebihi ekspektasinya.
"Saya mendengar banyak hal yang kurang baik, tapi saat saya jalani tidak ada," ujarnya.
Isa justru berharap, dengan bergabungnya Biro Perasuransian ke dalam struktur pengawasan OJK, proses pengalihan tugas dan kinerja di lembaga yang kini masih berada di bawah Bapepam-LK itu dapat berjalan dengan baik.
"Dari sisi regulator yang ada sekarang itu sudah menyiapkan sebaik-baiknya, supaya bisa dialihkan dengan jelas," tegasnya.
Seperti diketahui, Komisi XI DPR RI telah memilih tujuh anggota Dewan Komisioner masa periode 2012-2017. Muliaman D Hadad terpilih sebagai ketua DK OJK secara aklamasi melalui rapat internal Komisi XI. Sementara itu, enam sisanya dipilih melalu voting.
Berikut adalah hasil voting DK OJK:
1. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Muliaman Hadad dipilih secara aklamasi sebagai ketua DK OJK.
2. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Nurhaida memperoleh 54 suara.
3. Kepala Perwakilan BI New York, Kusumaningtuti Sandriharmy Setiono (53 suara).
4. Anggota Dewan Komisioner LPS, Firdaus Djaelani (53 suara).
5. Auditor Utama VII Keuangan Negara dan Staf Ahli BPK RI, Ilya Avianti (50 suara).
6. Direktur Internasional BI, Nelson Tampubolon (44 suara).
7. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto (40 suara).
(art)
