Jaya Konstruksi Rambah Proyek Jalan Tol
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk mulai merambah proyek jalan tol. Saat ini, perseroan sedang menggarap proyek jalan tol JORR W2 North bersama Jaya Property dan proyek enam ruas tol dalam kota yang masih dalam proses.
"Kalau dilihat, pendapatan sektor konstruksi tidak tetap. Jadi, kami ingin masuk ke proyek infrastruktur yang bisa memberikan pendapatan yang tetap untuk mendukung pendapatan total grup," kata Wakil Presiden Direktur Jaya Konstruksi, Umar Ganda, dalam paparan publik di kantornya, Jakarta, Selasa 22 Mei 2012.
Menurut dia, perseroan ikut penyertaan saham ke dalam proyek jalan tol melalui anak usahanya, PT Jaya Sarana Pratama Tol. Untuk JORR W2 North, perseroan memiliki delapan persen saham dari total proyek senilai Rp2 triliun bersama Jaya Property.
"Ruasnya Ulujami-Kebon Jeruk, sekarang masih dalam pembangunan. Mungkin, tiga tahun lagi baru menyumbang pendapatan," ungkapnya.
Sementara itu, untuk proyek bersama PT Jakarta Tollroad Development yang merupakan perusahaan patungan antara PT Jakarta Propertindo, PT Pembangunan Jaya Toll, dan perseroan akan membangun enam ruas tol dalam kota.
Umar menjelaskan, perseroan memiliki 16 persen saham dari total proyek senilai Rp43 triliun yang akan dibangun secara bertahap itu. Saat ini, perusahaan patungan tersebut sudah memasukkan dokumen ke pemerintah, sehingga waktu dimulainya proyek bergantung pada pemerintah.
Bangun pabrik beton
Sementara itu, perseroan juga tengah mempersiapkan pembangunan pabrik beton pra cetak. Perseroan menganggarkan dana sebesar Rp80 miliar. "Akan dimulai pembangunan pada kuartal-III tahun ini, sehingga akhir tahun sudah bisa beroperasi," kata Umar.
Perseroan tengah menjajaki beberapa lahan strategis untuk pembangunan pabrik di wilayah Jabodetabek. Nantinya, jika pembangunan tahap pertama selesai pada akhir 2012, akan dilanjutkan untuk melengkapi pabrik di 2013.
Pabrik ini mempunyai kapasitas produksi sebanyak 250 ribu ton per tahun. Saat ini, perseroan mempunyai tiga pabrik dengan kapasitas 336 miliar ton per tahun pada 2011. Lokasi yang dipilih sengaja berada di Jabodetabek, karena proyek infrastruktur sebagian besar di wilayah ini.
Untuk dana investasi, perseroan sedang menjajaki pinjaman dari beberapa bank lokal. Nantinya, proporsi dana adalah 30 persen dari internal dan 70 persen dari pinjaman bank. "Tapi, kalau dananya cukup akan pakai kas internal," tegas Umar. (art)