Pakaian Sehat dari Serat Bambu
- Corbis
VIVAnews – Anda pernah terbayang memiliki pakaian dari bahan dasar bambu? Jika tidak, tak ada salahnya mulai memikirkan untuk mengenakan pakaian dari bahan dasar bambu. Di Bali, bambu mampu diubah menjadi bahan-bahan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari, seperti baju, sprei, jaket, handuk bahkan pakaian dalam.
Bambooku yang berhasil menyulap bambu menjadi pakaian. Manager Marketing Bambooku, Elly Adiantara menuturkan, sejatinya teknologi memproduksi pakaian dari bahan dasar bambu sudah terkenal di China. “Tapi di Indonesia masih dianggap langka. Kalaupun ada, belum banyak dikenal masyarakat luas,” ujar Elly.
Dilatarbelakangi gagasan mengusung bisnis berbasis ekologi, perusahaan Elly berkomitmen agar lingkungan tidak rusak lantaran aktifitas bisnis. Alhasil, dilakukanlah konservasi alam dengan metode zero waste system. Produksi pakaian dari bambu dipilih karena bahan baku lain seperti katun, polyester, rayon dan sebagainya dinilai sangat tidak pro ekologi. Sebabnya, bahan dasar itu harus menebang banyak pohon dan prosesnya sarat dengan kimiawi.
Elly menuturkan, bambu adalah bahan baku pakaian generasi terbaru yang sudah berkembang dengan pesat di China. “Berbagai penelitian dan kajian ilmiah pun sudah dilakukan, sehingga bambu dinilai sangat tepat untuk dijadikan bahan baku produksi pakaian yang pro lingkungan hidup,” ujarnya.
Berdasarkan penelitian ilmiah terhadap bambu diketahui jika pertama, usia bambu relatif lebih cepat bila ditanam untuk dipanen secara industri. Usianya hanya mencapai 7 sampai 8 tahun. Pada usia itu, bambu sudah bisa dipanen untuk berbagai keperluan bahan bangunan atau industri pakaian. Kedua, setelah diteliti ternyata bambu mengandung zat anti bakteri alami yang disebut "penny quinine".
Dan, dengan teknologi tingkat tinggi bambu diolah menjadi serat kain. Walaupun serat kain bambu di cuci berulang kali dan dijemur, anti bakteri tak akan hilang. Bakteri yang masuk di serat bambu akan terbunuh 95 persen dalam waktu 24 jam. “Inilah yang membuat handuk dan pakaian serat bambu bebas bau dan gatal, juga punya efek menjaga tubuh terhadap serangan bakteri penyakit,” ujar Elly.
Ketiga, struktur pori-pori kecil khusus di bagian dalam serat bambu memiliki daya serap tinggi, dapat menyerap formaldehyde, toluene, ammonia dan substansi berbahaya lainnya. Juga mampu menghilangkan bau tak sedap. “Anda dapat mencoba dengan cara menaruh handuk serat bambu di dalam kulkas atau sepatu untuk menghilangkan bau tak sedap. Bukan hanya handuk dan sejenisnya, tetapi seluruh pakaian yang berbahan baku handuk memiliki kemampuan yang sama,” ungkapnya.
Fungsi bambu yang menyerap air juga bisa diketahui setelah diproduksi berbagai jenis pakaian dari serat bambu. Di bawah mikroskop elektron dengan pembesaran 2.000 kali, di permukaan serat bambu terdapat banyak cekungan dan cembungan, membentuk lubang-lubang berbentuk oval, sehingga daya kapilaritas serat bambu cukup tinggi. Sehingga dapat dengan mudah menyerap dan menguapkan air.
Dari semua serat yang ada dunia, daya kapilaritas bambu adalah yang paling tinggi. Serat bambu memiliki daya sirkulasi udara 3,5 kali lipat dibandingkan dengan katun, sehingga disebut "Serat yang bisa bernapas". Dengan begitu, apabila menggunakan pakaian serat bambu seolah-olah sebagai kulit manusia lapisan kedua.
Keempat, secara alamiah, tanaman bambu bisa menyesuaikan diri dengan panas atau cuaca pada umumnya. Kondisi ini juga terjadi pada saat serat bambu diproduksi menjadi pakaian, yang berbeda dengan bahan lainnya. Daya tembus ultraviolet di katun adalah 25 persen, sedangkan pada serat bambu 0,6 persen. “Ini menunjukkan serat bambu mampu menahan efek panas dan radiasi matahari jauh lebih baik dari katun. Kalau kita menggunakan pakaian dari serat bambu di panas matahari akan terasa lebih sejuk dari pada bahan katun,” tutur Elly.
Selain itu, bambu mengandung banyak pectin, madu bambu, tyrosine, vitamin E, dan SE, GE, dan berbagai elemen lain yang dapat melawan kangker dan anti penuaan. Anti oksidan bambu dapat dengan efektif menghilangkan radikal bebas di dalam tubuh. Gabungan dari peroxide dan esters dapat menghentikan carsinogen, N-nitrite ammonia yang dapat meningkatkan antibodi tubuh.
Serat bambu mengandung berbagai asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, memiliki fungsi khas menjaga kulit, elemen serat bambu, madu bambu, pectin, memiliki fungsi melembabkan kulit dan fungsi anti lelah. Serat bambu tidak membawa muatan listrik statis, sehingga menyebabkan anti gatal. Serat bambu lembut, nyaman di kulit, dapat memperbaiki sirkulasi darah di dalam tubuh, mengaktifkan sel-sel tubuh, efektif mengontrol sistem saraf, menambah stamina, menyebabkan efek domino menghasilkan panas bagi tubuh, meningkatkan kualitas tidur.
Kepadatan an-ion pada serat bambu mencapai 6000bh/M3, sehingga membuat orang sejuk di musim panas dan hangat di musim dingin. Kenyamanan dari pakaian ditentukan dari tiga unsur, nyaman di cuaca panas, nyaman di cuaca dingin, nyaman disentuh. Daya serap serat bambu yang tinggi, sirkulasi udara yg baik, tingkat emisi sinar infrared panjang mencapai 0.87. Pakaian apa pun dari serat bambu akan membuat serat bambu sejuk di musim panas, hangat di musim dingin , dan sangat nyaman di sentuh. Serat bambu sangat ringan dipakai, halus di kulit, segar di tubuh. Serat bambu setelah diwarnai, punya keunggulan warna-warna yang cantik, tidak mudah luntur dan mudah dicuci. Jika dipakai di musim panas, serat bambu dapat menurunkan suhu tubuh beberapa derajat.
Elly menuturkan, proses pembuatan pakaian dari bambu adalah dengan cara bambu digiling atau diblender secara besar-besaran, layaknya membuat kertas. Hasil blenderan akan tampak seperti bubur. Bahan bubur inilah yang diolah menjadi kain. Bahan bakunya sangat hemat. Satu kubik bambu atau kurang lebih 500 sampai 700 batang bambu bisa menghasilka.
Saat ini produksi Bambooku PT Moyi Global hanya dikonsumsi kelas menengah ke atas. Pesanan untuk hotel dan villa berbintang saat ini sudah mencapai 60 persen. “Artinya, sudah 60 persen hotel dan villa berbintang seluruh Indonesia menggunakan produk dari Bambooku Bali. Produknya saat ini sudah merambah Malaysia, Singapura, Australia dan Filipina,” ujarnya.
Jika Anda berminat, harga yang ditawarkan Bambooku berkisar Rp550 ribu hingga Rp3 juta rupiah. Tentu saja harga ini tergantung dari jenis pakaian dan ukurannya. Sayang, meski bisnis ini begitu menggairahkan, namun hingga saat ini PT Moyi Global masih mengimpor bahan setengah jadi dari China. (sj)