Rentetan Penembakan di Papua Saat HUT RI
- Antara/ Anang Budiono
VIVAnews - Rentetan Tembakan mewarnai pelaksanaa Upacara Bendera memperingati Hari Ulang Tahun Indonesia di Papua. Aksi penembakan terjadi di sejumlah daerah, mulai dari Paniai sampai Puncak Jaya, pada Rabu 17 Agustus 2011.
Saat pengibaran bendera Merah Putih di Lapangan Kantor Bupati Paniai yang terletak di Distrik Maddi, serangkaian rentetan tembakan terjadi. Seluruh peserta upacara panik dan langsung meninggalkan tempat upacara.
Bupati Kabupaten Paniai Naftali Yogi mengatakan kelompok pengacau keamanan ini sengaja mau mengacaukan perayaan hari kemerdekaan Indonesia. "Mereka sudah berencana mengacaukan proses peringatan HUT Kemerdekaan RI, sebab beberapa hari sebelumnya sudah ada informasi akan adanya pengalihan kejadian saat detik-detik pengibaran bendera merah putih," ucap Bupati.
Lanjut Bupati, kelompok pengacau berupaya menggagalkan peringatan HUT kemerdekaan RI, dengan masuk kota dan mengeluarkan serangkaian tembakan. "Motif penggagalan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ini ada kaitannya dengan 2 Agustus lalu di London, Inggris, tentang agenda Kongres Pengacara untuk Papua Barat," kata Bupati.
Hari kemerdekaan Indonesia di Papua juga banyak diwarnai dengan pengibaran bendera Bintang kejora, misalnya di Tanah Hitam Abepura, Kota Jayapura, dan di Bukit Pikhe, Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Kontak senjata juga terjadi Moenamani kabupaten Dogiyai, akibatnya puluhan truk sembako dan penumpang untuk masyarakat Paniai tertahan di Dogiyai. Bram Mauri, Komandan Pergeseran Pasukan Polsek Kammu Moenamani Kabupaten Dogiyai mengatakan, truk-truk dan mobil penumpang antar lintas kabupaten ini sengaja diberhentikan di depan Polsek Moenamani sejak Selasa malam, karena kondisi keamanan tidak kondusif.
"Kontak senjata terjadi di sekitar jalan trans kabupaten perbatasan antara Kabupaten Dogiyai dan Kabupaten Paniai, tepatnya di Distrik Madi, Paniai. Kontak senjata telah terjadi sejak pukul 01.00 Wit hingga pagi. Akibatnya, puluhan kendaraan pengangkut bahan makanan tertahan," katanya.
Salah seorang dari kelompok pengacau keamanan tewas tertembak aparat. Sementara salah seorang warga tukang ojek juga terkena panah di tangan.
Ada dugaan kelompok pengacau keamanan ini ingin mengacaukan hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-66. Bram Mauri mengatakan, kelompok pengacau dipimpin John Yogi, anak dari Panglima OPM wilayah Paniai, Tadius Yogi
Koordinator Jaringan Damai Papua Pastor Neles Tebay mengatakan, saat ini warga Paniai di Distrik Maddi ketakutan dan banyak yang mengungsi ke gunung-gunung. Sejumlah toko juga memilih tutup, sebab ada kabar Tentara Pembebasan Nasional Papua Merdeka pimpinan Tadius Yogi akan bertempur melawan TNI.
"Karena mendengar isu perang akan terjadi, banyak masyarakat mengungsi ke kampung-kampung lain," ujarnya.
Kontak senjata terjadi antara TNI/Polri dengan OPM di Distrik Maddi Paniai, berlangsung sejak pukul 01.00 hingga 08.00 WIT
pagi tadi. Akibatnya, selain satu anggota OPM tewas dan tukang ojek terluka, dua polisi juga terluka.
Di Wamena juga diwarnai pengibaran bendera bintang kejora saat peringatan HUT RI. Juru Bicara Polda Papua Kombes Wachyono mengakui hal itu. "Ya ada pengibaran bintang kejora di Wamena, tapi kronologis pastinya belum diketahui," ucapnya.
Sebelumnya, upacara pengibaran bendera Merah-Putih di Kabupaten Puncak Jaya juga diwarnai rentetan tembakan. Satu personel TNI yang mengamankan sampai terluka. (eh)
Laporan Banjir Ambarita | Jayapura