Studi: Kepribadian Pengaruhi Berat Badan
- Ilustrasi Kepribadian
VIVAnews - Apakah Anda seorang dengan kepribadian ekstrovert, introvert atau seorang yang impulsif? Jika begitu, Anda kemungkinan dapat memprediksi berat badan.
Studi yang diterbitkan oleh Asosiasi Psikolog Amerika terhadap 50 penelitian sejak 1988 menemukan ciri-ciri pribadi yang memengaruhi berat badan dan indeks massa tubuh (IMT). Kesimpulan para peneliti dari Institut Penuaan Amerika ini dipublikasikan secara online dalam Journal Psikologi Kepribadian dan Sosial.
Penelitian menemukan, berat badan cenderung meningkat seiring pertambahan usia. Namun, diantara semua kepribadian, seorang yang berkarakter impulsiflah yang paling cenderung mengelami kegemukan.
"Untuk mempertahankan berat badan yang sehat, perlu memiliki pola makan yang sehat dan aktivitas fisik berkelanjutan dan keduanya membutuhkan komitmen. Menahan hal tersebut mungkin sulit bagi individu yang sangat impulsif," ujar peneliti dikutip dari Morning Herald Sun. Mereka juga mencatat, orang impulsif lebih mungkin makan berlebih.
Studi yang sama menemukan, mereka yang dinilai paling tinggi melakukan tindakan impulsif lebih berat 10 kilogram daripada mereka dengan kepribadian sedikit impulsif. Namun, pribadi yang 'tak ramah' juga memiliki indek massa tubuh di atas rata-rata. Hal ini terutama terjadi pada pribadi yang sinis, kompetitif atau agresif.
Manusia berkepribadian neurotik, lebih mungkin mengalami siklus kenaikan dan penurunan berat badan sepanjang hidup mereka. Orang yang introvert cenderung dikaitkan dengan berat badan stabil dan fisik lebih ramping, sementara ekstrovert cenderung memiliki indeks massa tubuh lebih tinggi.
"Kami memeriksa kepribadian yang dikaitkan dengan fluktuasi berat badan dari waktu ke waktu. Menariknya, semua karakteristik cocok," ujar Dr Angelina Sutin, pemimpin dalam studi.
Kendati begitu, peneliti tidak menemukan korelasi antara berat badan dan perubahan kepribadian dari waktu ke waktu. "Pengaruh kepribadian terhadap berat badan adalah sesuatu yang kompleks dan mungkin termasuk mekanisme fisiologis, di samping perilaku," kata Sutin.
"Kami berharap, identifikasi hubungan antara kepribadian dan obesitas, memudahkan perawatan. Sebagai contoh, intervensi gaya hidup dan olahraga yang dilakukan dalam kelompok lebih efektif untuk orang ekstrovert daripada introvert."