Ribuan Senjata Brimob Diupacarai
- ANTARA/Eric Ireng
VIVAnews - Berdasarkan kalender lokal Bali, Sabtu 7 April 2011 hari ini, umat Hindu Bali melakukan upacara "Tumpek Landep", yang merupakan bentuk penghormatan atas ketajaman berpikir dan pengetahuan yang diberikan kepada umat manusia atas semua peralatan sehari-hari yang berasal dari logam.
Upacara ini dilakukan sebagai bentuk puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pencipta. Dalam kerangka itu, ribuan senjata dengan berbagai bentuk dan jenis milik Sat Brimob Polda Bali juga diupacarai.
"Semua benda yang terbuat dari besi seperti senjata keris, dan lain sebagainya diupacarai saat ritual yang berlangsung enam bulan sekali ini," kata Pemangku Pura Patma Bhuana Markas Komando Brimob Polda Bali, Jero Mangku Made Sukarma, yang memimpin upacara tersebut, Sabtu 7 April 2011.
Upacara Tumpek Landep sendiri, sambungnya, bertujuan agar masyarakat yang menggunakan benda dari besi atau logam diberi berkah dan ketajaman dalam berpikir serta menjalankan tugas.
Hari "Tumpak Landep" di Bali dirayakan setiap Sanisara Kliwon Wuku Landep. Namun masyarakat umum lebih sering menyebut "Tumpek Landep" sebagai "Otonan Besi" atau upacara penyucian terhadap semua benda dari besi.
Tujuannya, kata Jero, untuk bersyukur kepada Hyang Widi Maha Pencipta dalam manifestasinya sebagai Hyang Pasupati atas ciptaannya. Hal tersebut, dia melanjutkan, juga terkait ketajaman berpikir hingga dapat mengolah logam untuk melancarkan berbagai usaha guna menunjang kehidupan sehari-hari.
"Melalui ritual dengan berbagai sesajen ini, kita harapkan anggota kepolisian yang menggunakan senjata tersebut dapat mengendalikannya, hingga arahnya tidak ngawur,"tuturnya.
Selain berbagai jenis senjata seperti pistol genggam, senapan laras panjang, senapan serbu jenis M4 yang digunakan untuk pertahanan, ritual juga menyasar puluhan unit mobil seperti mobil Gegana, Water Canon, dan Barakuda.
Kasat Brimob Polda Bali, Kombes Heny Sulistiya mengatakan, untuk menghormati umat Hindu yang merayakannya, dirinya mempersilakan kepada anggotanya untuk melakukan upacara tersebut.
"Dari penugasan di berbagai daerah, baru di Bali inilah saya mengetahui upacara seperti ini. Karena tujuannya baik, maka saya mempersilakan kepada anggota untuk melakukan upacara Tumpek Landep terhadap berbagai peralatan yang kami miliki," katanya.
Meski tidak semua senjata dikeluarkan di lapangan Mako Brimob, namun anggota Brimob yang mengenakan pakaian adat tersebut tetap melakukan ritual persembahyangan dengan memercikkan air suci terhadap senjata-senjata yang ada di dalam gudang persenjataan dan mobil berukuran besar secara bergatian.
Tak hanya itu, seluruh masyarakat Bali juga hari ini melakukan persembahyangan terhadap benda-benda logam yang mereka miliki seperti keris, sepeda motor, dan juga mobil.
Tak ayal, di sepanjang jalan, tempat pencucian motor dan mobil nampak ramai lantaran kebanjiran order. Sebab, sebelum diupacarai, sepeda motor dan mobil tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu dengan cara dicuci.
Kadek, seorang pengusaha pencucian sepeda motor di bilangan Kembang Matahari, Denpasar, mengaku usahanya melonjak 200 persen dari hari biasanya. "Mulai kemarin hingga hari ini, saya sudah mencuci ratusan motor. Biasanya hanya puluhan saja dalam sehari," katanya senang.
Laporan: Bobby Andalan | Bali