Liquid Radio, Teknologi Pengoptimal Bandwidth

Kecepatan Akses Internet.
Sumber :
  • speedtest.net

VIVAnews - Pada ajang Cellular Telecommunications and Internet Association (CTIA) Wireless 2011, Nokia Siemens Network memperkenalkan arsitektur baru untuk jaringan bergerak.

Berbeda dengan teknologi sebelumnya, teknologi yang disebut dengan Liquid Radio ini mampu mengalirkan kapasitas broadband ke tempat yang paling membutuhkan. Dengan demikian, sumber daya jaringan akan lebih efisien karena adanya pembagian dan pendistribusian kembali kapasitas berdasarkan kebutuhan pengguna.

“Liquid tidak terkungkung, sehingga dapat mengalir untuk mengisi setiap celah atau ruang,” kata Thorsten Robrecht, Head of Network Systems Product Management, Nokia Siemens Networks, seperti dikutip dari Connected Planet, Rabu, 23 Maret 2011.

Dengan cara yang sama, Robrecht menyebutkan, arsitektur Liquid Radio menghilangkan semua penghalang dalam jaringan broadband bergerak tradisional. “Ini bermanfaat untuk mengatasi fluktuasi trafik karena pergerakan pengguna di dalam jaringan,” ucapnya.

Robrecht memaparkan, inti dari Liquid Radio adalah kemampuan untuk merespons kebutuhan yang berfluktuasi dalam jaringan saat ini dengan teknik yang dikenal sebagai ‘baseband pooling’.

Pendekatan ini memfokuskan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi-fungsi pemrosesan yang umum pada setiap base station di satu area tertentu. ‘Baseband pooling’ membantu mewujudkan pembagian sumber daya yang lebih hemat biaya dalam wilayah geografis yang luas.

Arsitektur ini menggunakan sistem Flexi Multiradio Antenna berbasis teknologi antena aktif yang mengkombinasikan antena dan part radio dalam satu wadah fungsional, yang dibangun dengan penguat daya khusus untuk setiap elemen antena.

Antena aktif memungkinkan beamforming (pembentukan berkas gelombang) --yang memfokuskan pada koneksi radio tertentu dan mengarahkannya ke pengguna yang spesifik-- serta menangani beberapa teknologi dalam satu unit.

Inovasi yang Menggabungkan Estetika dan Fungsionalitas

Bersama dengan lapisan-lapisan jangkauan lain yang disediakan oleh konfigurasi situs makro, pico dan micro, beamforming memungkinkan kapasitas diarahkan langsung ke tempat yang diinginkan pengguna, sehingga menghasilkan penambahan kapasitas hingga 65 persen.

“Kami memprediksi, permintaan terhadap kapasitas jaringan meningkat hingga 1 GB per pengguna satu hari,” kata Robrecht. “Jika terjadi, itu tidak saja membutuhkan investasi jaringan yang sangat besar, tetapi juga kombinasi unik dari berbagai situs base station untuk cakupan wilayah yang luas,” ucapnya. (art)