Jamur pun Bisa Jet Lag

Jamur roti merah, juga mengalami jet lag saat berpindah ke zona waktu berbeda
Sumber :
  • University of Stavanger

VIVAnews - Ternyata tak cuma manusia yang mengalami jet lag saat melakukan perjalanan jauh menggunakan pesawat terbang.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Norwegia, ternyata jamur pun bisa mengalami jet lag.

Seperti dilansir dari situs blog sains IO9,  para peneliti dari Centre for Organelle Research (CORE) pada University of Stavanger Norwegia, melakukan penelitian terhadap jamur Neurospora crassa atau dikenal juga dengan jamur roti merah, jamur yang berasal dari daerah tropis namun dijumpai juga di Eropa. 

Para peneliti memetakan gen jamur tadi dan melakukan penelitian untuk memahami ritme biologis jamur. Sekali sehari, jamur roti merah ini memproduksi generasi baru spora yang disebut conidia. 

Ritme biologis jamur ini akan terus berlangsung secara konstan, walaupun jamur disimpan di tempat yang gelap sepanjang waktu. Penelitian ini kemudian melakukan serangkaian percobaan dengan berbagai pola waktu pemberian cahaya. 

Pola waktu pencahayaan itu merepresentasikan pola waktu siang malam. Hasilnya, jamur mampu melakukan adaptasi dengan pola yang baru. Namun, ternyata jamur mengalami jet lag, kata hasil penelitian yang dipublikasikan pada situs web universitas mereka.

"Jet lag adalah sebuah fase perubahan. Jika jamur dipindahkan ke zona waktu yang berbeda, jamur akan beradaptasi ke lingkungan dan waktu barunya.

Seperti halnya jet lag pada manusia, proses ini juga membutuhkan waktu dan jamur juga menjadi sedikit stres," ujar Ingunn W. Jolma, peneliti yang melakukan riset ini.

Hanum Rais Buat Surat Terbuka untuk Kaesang Pangarep dan Erina Gudono: Kami Sakit Hati

Penelitian itu juga mempelajari penambahan lithium yang biasa digunakan pada perawatan penyakit bipolar disorder (kelainan mood). Penderita penyakit ini biasanya juga menderita pola tidur yang tak tetap. 

Setelah diberikan lithium, ternyata frekuens jam jamur internal jamur menjadi lebih stabil.

Kunjungan Netanyahu ke AS Disebut Habiskan Rp 8,2 Miliar Sekali Jalan

“Penemuan kami bisa meningkatkan pemahaman kita terhadap fenomena seperti jet lag, efek buruk dari bekerja shift, serta penyakit yang terkait dengan ritme biologis sel kita,"  Jolma menambahkan.

Kolaborasi dalam meningkatkan pelayanan bandara.

 Kolaborasi Strategis TIngkatkan Layanan Bandara di Indonesia dengan Teknologi Mutakhir

Kolaborasi ini memperkenalkan solusi inovatif berdasarkan teknologi imersif dan keamanan canggih untuk mempercepat transformasi digital kebandarudaraan.

img_title
VIVA.co.id
21 Oktober 2024