Calon Hakim KY, Sebulan Tuntaskan 390 Perkara

Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - Hari ini Komisi Komisi (III) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan atas calon anggota Komisi Yudisial (KY). Total jumlah calon 14 orang. Di tengah uji kelayakan itu, Komisi Pemantau Peradilan (KPP) menerbitkan laporan bahwa dari sejumlah calon itu masih ada yang memiliki tunggakan perkara di kantor asalnya. 

Catat! Ini Sejumlah Larangan di Kota Tua pada Malam Tahun Baru

Abbas Said, misalnya, disebut KPP memiliki tunggakan 600 perkara di Mahkamah Agung (MA). Abbas adalah hakim di mahkamah itu.

Soal tunggakan perkara itulah, yang ditanyakan sejumlah anggota DPR dalam uji kelayakan itu. Dalam jawabannya, Abbas menegaskan bahwa tunggakan perkara yang ditanganinya tidaklah sebanyak yang dilansir  KPP itu. Jumlah tunggakan itu 10 perkara.

Mahfud Sentil Supratman Andi Agtas: Menteri Hukum Sukanya Cari Pasal Pembenar

"Bulan lalu memang masih ada 400 perkara di meja saya. Tapi sekarang tinggal 10," kata Abbas, Rabu 1 Desember 2010.

Klarifikasi Abbas ini dipertanyakan oleh Ketua Komisi III bidang Hukum DPR, Benny K. Harman. Usai uji kelayakan itu, kepada wartawan Benny mempertanyakan bagaimana Abbas bisa menyelesaikan 400 perkara dalam satu bulan. "Bayangkan itu. Apalagi ia sudah puluhan tahun jadi hakim," kata Benny lagi.

Benny mempersilahkan berbagai pihak untuk memberi masukan dan saran kepada Komisi  Hukum terkait para calon komisioner KY tersebut. "Silahkan LSM menilai mana calon yang layak dan tidak layak," ujarnya.

Tangis Pak Tarno Pecah Saat Terima Bantuan Rp50 Juta dari Willie Salim
Warga mengantre menerima bantuan makanan di pusat distribusi pangan, Deir al-Balah, Jalur Gaza, Jumat, 20 Desember 2024.

Tiga Bayi Baru Lahir Meninggal Akibat Cuaca Ekstrem di Gaza

Tiga orang bayi baru lahir di Jalur Gaza dikabarkan meninggal dunia akibat cuaca dingin dan suhu rendah yang terjadi dalam kurun waktu 48 jam pada Kamis, 26 Desember 2024

img_title
VIVA.co.id
27 Desember 2024