Hewan 'Gaul' Otaknya Lebih Besar
- AP Photo/Eduardo Verdugo
VIVAnews - Aspek sosial pada binatang ternyata membawa manfaat yang baik. Berdasarkan penelitian terakhir dari para ilmuwan, sifat sosial membuat ukuran otak berkembang menjadi lebih besar.
Studi terbaru terhadap lebih dari 500 spesies mamalia, mengungkapkan bahwa binatang yang hidup di kelompok sosial memiliki ukuran otak yang lebih besar daripada binatang yang hidup sendirian.
Ini menjelaskan mengapa ukuran otak anjing lebih besar daripada ukuran otak kucing yang hidup soliter. Pakar biologi evolusi sejak lama berasumsi bahwa setiap spesies memiliki ukuran otak yang kurang lebih relatif sama dengan porsi ukuran tubuhnya.
Namun, menurut para peneliti dari Oxford, Dr Susanne Shultz dan Profesor Robin Dunbar, pada kenyataannya, ukuran otak tidak bisa disimpulkan secara sederhana seperti itu. Lebih lanjut, aspek sosial ternyata juga punya korelasi terhadap ukuran otak.
Misalnya saja, primata yang ukuran otaknya secara terus menerus berkembang. Begitu juga dengan kuda, lumba-lumba, unta dan anjing. Hewan-hewan itu adalah hewan yang biasanya hidup berkelompok.
Sementara, ukuran otak hewan-hewan soliter seperti kucing hingga badak, dipercayai malah lebih lambat berkembang bila dibandingkan dengan hewan sosial.
"Kerjasama dan koordinasi yang dibutuhkan dalam sebuah kelompok mahluk hidup, akan sangat menantang sehingga beberapa mamalia memiliki ukuran otak yang lebih besar untuk bisa mengatasi kebutuhan dari sebuah kehidupan sosial," ujar Dr Shultz kepada situs sains io9.
"Menarik untuk melihat bahwa binatang yang sudah mengalami kontak dengan manusia, seperti kucing, tetap memiliki otak yang lebih kecil daripada anjing atau kuda, karena kurangnya mereka dengan aktivitas sosial," kata Profesor Dunbar. (hs)