Naik Berlipat, Harga Emas Bakal US$2.000
- VIVAnew/Ist
VIVAnews - Harga emas diperkirakan akan terus menguat hingga mencapai US$2.000 dalam tiga tahun ke depan. Managing Director Habib Jewe,l Meer ,mengatakan bahwa peningkatan harga ini terjadi justru di tengah fundamental emas yang stabil.
Harga emas naik sekitar 27 persen sepanjang 2010 setelah menyentuh rekor tertinggi US$1.424 per ons pada Selasa, 9 November 2010. Pada Rabu kemarin, harga emas pengiriman Desember ditutup US$10,80 lebih rendah pada US$1.399.30 per ons di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
"Harga pasti akan naik meskipun dalam jangka pendek ada sedikit penyesuaian," katanya. Meer mengatakan, dalam jangka panjang harga emas akan naik antara lain disokong oleh pelemahan dolar AS.
Permintaan akan emas di pasaran juga masih jauh lebih tinggi dari pasokan, sehingga harga akan terus melambung. "Baru-baru ini, kita juga melihat banyak investor melakukan pembelian emas besar-besaran," katanya. "Banyak negara yang menambah cadangan emas, seperti India dan Cina. Mereka memegang cadangan emas hingga US$ 2 triliun."
Meer yakin bahwa harga emas akan melayang menjadi US$1.750 pada tahun depan, "Dan menjadi US$2.000 dalam dua tahun ke depan," katanya.
Dalam satu dekade, harga emas telah melambung berkali-kali dari US$275 per ons pada awal 2000 menjadi US$1.424 pada Selasa lalu.
Sementara itu, harga emas di rend Perum Pegadaian dalam enam hari terakhir, berada pada Rp398.200 (beli) dan Rp410,500 (jual). Sedangkan di Divisi Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk, harga emas Kamis ini berada pada Rp405 ribu. (Bernama dan The Street)