LKP Satu Visi Management Berikan Santunan untuk 80 Anak Yatim dan Dhuafa
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Satu Visi Management menggelar kegiatan sosial berbagi berkah di bulan Suci Ramadan. Sebanyak 80 anak yatim, piatu dan dhuafa hadir menerima santunan. LPK Satu Visi Management berharap kegiatan ini mampu sedikit meringankan beban ekonomi dan memberi hiburan kepada ummat.
Direktur sekaligus founder dari LKP Satu Visi Management, Maman Suryaman mengatakan kegiatan ini berjalan lancar dan diliputi oleh suasana yang penuh kehangatan dan kebahagiaan,.
“Kami bersyukur bisa berbagi bersama, berharap kegiatan ini mampu meringankan beban masyarakat kurang mampu dalam menyambut Idul Fitri,” kata Maman di Pondok Pesantren (Ponpes) Munzirul Qoum, Parung Bogor Jawa Barat Senin Selasa (24/03/2025).
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu mendorong para penerima santunan yakni anak-anak yatim dan dhuafa suatu saat nanti juga mampu tumbuh mandiri sehingga bisa menjadi donatur bagi sesama. “Bahkan harus bisa jauh lebih sukses dan lebih maju dari kami. Saya doakan,” harapnya.
Farid Wajdi, Pimpinan Pondok Pesantren Munzirul Qoum mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh LKP Satu Visi Management. Menurutnya, kegiatan berbagi tersebut merupakan sebuah bentuk rasa kepedulian sosial yang tinggi. “Insya Allah menjadi pintu keberkahan, semoga LKP Satu Visi Management bisa lebih maju dan berkembang bersama ummat,” ujar dia.
Senada, Wakil Rektor 1 UNiversitas Darunnajah, Hendro Risbiantoro juga melihat LPK Satu Visi Management sebagai sebuah lembaga pendidikan yang memiliki visi keummatan. “Kami tentu mengapresiasi, lembaga ini ini kami lihat tidak hanya melakukan bisnis semata, tapi juga ada orientasi perjuangan untuk ummat dan perjuangan Islam. Kita doakan semakin bekah bisnisnya dan bermanfaat,” kata Hendro.
Inspirasi Perjalanan Hidup
Dalam suasana yang penuh haru, Maman Suryaman ,Founder LPK Satu Visi Management turut menceritakan kisah hidupnya yang dahulu juga pernah berada dalam posisi serupa, yaitu sebagai yatim dan dhuafa. Beliau mengenang masa-masa sulit saat keluarganya selalu menjadi prioritas penerima bantuan dalam kegiatan santunan.
“Saya sempat mengalami putus kuliah karena terkendala biaya, sementara adik-adik saya juga pernah putus sekolah sebelum akhirnya mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan melalui pesantren yatim yang memberikan pendidikan secara gratis,”ungkapnya.
Menurutnya, perjalanan hidup yang penuh perjuangan dan kegigihan itulah yang kini mengantarkan dirinya menjadi Founder sebuah lembaga kursus ternama, LKP Satu Visi Manajemen.
Beliau juga menambahkan bahwa kesuksesan bukan sekadar tentang pencapaian materi, tetapi tentang bagaimana seseorang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi sesama. Beliau berharap, kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan secara rutin setiap tahunnya untuk terus membantu dan memberikan semangat bagi masyarakat kurang mampu.
Selain kegiatan santunan rutin ini yang telah berjalan lebih dari 5 tahun di Pesantren Munzirul Qoum, LKP Satu Visi Manajemen juga aktif dalam kegiatan sosial lainnya, khususnya dalam membantu para korban bencana alam. Keterlibatan aktif ini sebagai bentuk nyata kepedulian lembaga terhadap masyarakat yang mengalami musibah.
Sebagai tambahan informasi, LPK Satu Visi Management sendiri merupakan lembaga pelatihan di bidang kesehatan dan kecantikan yang berfokus pada pengembangan diri, keterampilan, dan mental.
Dengan alumni yang kini telah mencapai lebih dari tujuh ribu orang, lembaga ini berhasil menciptakan para pelaku usaha sukses yang membuka lapangan kerja di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Pekanbaru, Palembang, dan Lampung.
