CMN Optimistis Danantara Akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang Positif
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Organisasi kepemudaan Cendikia Muda Nusantara (CMN) menyatakan optimisme tinggi terhadap peran strategis Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini disampaikan dalam diskusi publik bertajuk “Persimpangan Jalan Kelembagaan Danatara” yang diselenggarakan CMN di Sadjoe Coffee, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (19/3).
Diskusi menghadirkan sejumlah narasumber lintas sektor, termasuk Ahmad Irawan (Anggota Komisi II DPR RI), Dr. drg. Arief Rosyid Hasan, M.KM. (Tokoh Muda Nasional), Dr. Hery Firmansyah, S.H., M. Hum., MPA. (Dosen FH Universitas Tarumanegara), serta Muhammad Saleh (Pengamat Ekonomi Politik CELIOS).
Ketua Umum CMN, Affan Ari Kartika, dalam sambutannya menegaskan bahwa pembentukan Danantara merupakan langkah terobosan yang sangat strategis dan sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045. Menurutnya, Danantara dapat menjadi model baru dalam pengelolaan aset negara yang tidak hanya menekankan efisiensi, tetapi juga menargetkan nilai tambah ekonomi yang berkelanjutan.
“Kami di Cendikia Muda Nusantara melihat Danantara sebagai peluang emas untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih sehat, mandiri, dan berdaya saing tinggi. Jika dikelola dengan transparan, profesional, dan akuntabel, Danantara mampu menjawab tantangan fiskal dan membuka ruang pertumbuhan ekonomi baru di luar skema tradisional APBN. Ini adalah langkah konkret menuju reformasi ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Affan juga menambahkan bahwa peran generasi muda sebagai pemikir dan pengawas pembangunan sangat penting dalam memastikan Danantara berjalan sesuai tujuan. “Kami berkomitmen mengawal Danantara agar benar-benar menjadi instrumen pertumbuhan ekonomi, bukan hanya proyek kelembagaan semata. Diskusi ini bagian dari kontribusi intelektual kami untuk memastikan badan ini memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat,” tegasnya.
Dalam diskusi tersebut, Ahmad Irawan menekankan bahwa Danantara merupakan bagian integral dari upaya pemerintah mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Danantara tidak hanya soal pengelolaan aset, tetapi juga instrumen percepatan pembangunan nasional. Ini adalah momentum untuk memastikan bahwa aset negara bekerja secara produktif demi kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Senada, Dr. drg. Arief Rosyid Hasan menyoroti pentingnya sinergi BUMN dengan Danantara untuk memastikan dampak ekonomi yang nyata. “Kehadiran Danantara harus menjadi pemicu transformasi BUMN, agar lebih lincah dan inovatif dalam menjawab tantangan global serta mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkapnya.
CMN menilai, dengan tata kelola yang terpusat, transparan, dan berbasis profesionalisme, Danantara akan memperluas ruang fiskal pemerintah, mendukung proyek strategis nasional seperti energi terbarukan dan industri pangan, serta meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global.
CMN berharap diskusi ini menjadi forum pertukaran gagasan yang produktif dan menghasilkan rekomendasi strategis bagi pemerintah agar Danantara berjalan optimal dan memberikan dampak nyata bagi pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
