Tetap Bisa Makan Sehat saat Puasa, Ini Rahasia dari Coach Roy Irawan
- VIVA/Ainuni Rahmita
Jakarta, VIVA – Ramadan segera tiba, umat Muslim di seluruh dunia bersiap menyambut bulan suci dengan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Mulai Malam Jumat, 28 Februari 2025 hingga Minggu, 30 Maret 2025, pola makan umat Muslim otomatis berubah karena harus menahan lapar dan dahaga dari subuh hingga maghrib.
Roy Irawan, pendiri Eating Reorder sekaligus coach yang telah membantu ribuan orang dalam perjalanan diet mereka, membagikan tips menjaga keseimbangan tubuh selama berpuasa. Roy mengungkapkan pentingnya memprioritaskan konsumsi protein dan serat saat sahur maupun berbuka.
“Lebih baik saat berbuka puasa maupun sahur, makan protein dan serat dulu yang banyak,” ungkapnya.
Protein dapat diperoleh dari bahan makanan seperti ayam, ikan, telur, dan daging. Sedangkan serat bisa ditemukan pada sayuran seperti brokoli, tomat, wortel, dan sawi. Pilihlah yang sesuai selera, tapi penting juga untuk memperhatikan kandungan nutrisinya.
Meluruskan Mitos: "Berbukalah dengan yang Manis"
Roy juga menyoroti tagline "berbukalah dengan yang manis" yang kerap dianggap sebagai hadis. Padahal anjuran Rasulullah SAW adalah menyegerakan berbuka puasa dengan makan kurma dalam jumlah ganjil dan minum air putih.
“Sekarang banyak orang didoktrin ‘berbukalah dengan yang manis’, justru buka lah dengan yang sifatnya protein dan serat yang tinggi karena tidak menaikkan gula darah secara drastis,” kata Roy.
Aktivitas Fisik dan Pola Pikir Sehat
Selain menjaga pola makan, Roy menyarankan untuk tetap berolahraga selama bulan puasa agar asupan yang dikonsumsi dapat diolah menjadi energi yang digunakan tubuh.
Dengan demikian, makanan tidak hanya tersimpan sebagai lemak, yang jika dibiarkan dapat memicu obesitas dan meningkatkan risiko berbagai penyakit.
“Kalau buka puasa dengan yang manis dan banyak karbohidrat sederhana, gula darah naik. Kalau energinya tidak digunakan untuk aktivitas, akhirnya menumpuk menjadi lemak,” jelasnya.
Selain itu, Roy juga menekankan pentingnya pola pikir sehat dalam menjalani gaya hidup. Hal ini sesuai dengan visi Eating Reorder, yaitu menciptakan gaya hidup sehat melalui pendekatan alami, tanpa obat-obatan, suplemen, atau produk lainnya.
Program Personal dan Komunitas Sehat
Eating Reorder menawarkan program kesehatan yang dirancang secara personal sesuai kebutuhan dan tujuan membernya. Hingga kini, lebih dari 12.500 member telah merasakan manfaat program ini dengan bimbingan 60 coach berpengalaman dan 200 asisten coach. Para coach membantu member mencapai pola hidup sehat dan tubuh ideal.
Pada Sabtu, 11 Januari 2025, Eating Reorder menggelar Eating Reorder Fest (ERFest) bertema “Revolusi 2025” di M Bloc Space, Jakarta. Acara ini mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat melalui berbagai kegiatan, seperti Zumba bersama Zin Billy, yoga bersama Rahma Savitri, demo masak, dan bazar kesehatan. Kegiatan interaktif juga tersedia untuk anak-anak dan keluarga.
ERFest turut menghadirkan talk show bersama pakar kesehatan, Bobby Ida yang membahas revolusi hidup sehat, serta penampilan komika Mal Jupri dalam sesi “Tawa Bersama.” Hiburan musik oleh Rahma Savitri semakin memeriahkan acara yang juga menjadi ajang berbagi inspirasi gaya hidup sehat.
Puncak acara ditandai dengan diskusi bertema “Revolusi 2025” oleh Coach Roy Irawan, pendiri Eating Reorder, dan Coach Ariesandi, pendiri Akademi Hipnoterapi Indonesia. Kedua tokoh ini memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya pendekatan alami untuk hidup sehat secara berkelanjutan tanpa bergantung pada obat-obatan atau produk tambahan.