Tingginya Kasus Gagal Ginjal Anak, DPR: Dinkes dan Orang Tua Beri Edukasi Bahaya Jajanan Kaki Lima

Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo
Sumber :
  • DPR RI

Jakarta​, VIVA – Fenomena tingginya kasus gagal ginjal yang menimpa anak-anak di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) tengah menjadi perhatian masyarakat Indonesia.

Menkopolkam Bentuk Desk Pilkada, DPR Optimis Dapat Mengantisipasi Potensi Konflik

berdasarkan keterangan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati, RSCM telah menampung sebanyak 60 anak untuk melakukan cuci darah.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya anak-anak untuk tidak mengonsumsi gula dan minuman manis secara berlebihan

Anggota DPR Dukung Langkah Menkopolkam Lindungi Pelajar Dari Bahaya Judi Online

"Jadi teman-teman tolong didik masyarakat, minumnya jangan kebanyakan manis-manis, jangan kebanyakan gula, gula itu bisa kena stroke, bisa kena jantung, kena ginjal, kena mata, jadi kurangi konsumsi gula ya," kata Menkes Budi beberapa waktu lalu.

Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mengkonfirmasi adanya sebanyak 60 anak yang menjalani terapi penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito
Cara Ini yang Menurut Legislator Demokrat Fathi Bisa Cegah Masyarakat Terjerat Pinjol Ilegal

Menanggapi fenomena kasus gagal ginjal anak, Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo meminta semua pihak harus peduli dengan kasus tingginya angka gagal ginjal anak.

Oleh karena itu, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut meminta seluruh dinas pendidikan, kesehatan sampai orang tua untuk , memberikan edukasi kepada anak-anak terkait bahaya jajanan kaki lima.

"Saat ini sudah jamak ditemui anak-anak mengalami penyakit gula, bahkan naik 70 kali lipat dibandingkan beberapa tahun silam. Dulu sakit gula mayoritas orang dewasa, bahkan sekarang anak-anak sudah terancam dan mengalami gagal ginjal," ujar Rahmad Handoyo dalam keterangan resminya, Senin 12 Agustus 2024.

Rahmad juga menegaskan seluruh stakeholder terkait harus bergerak cepat demi menyelamatkan generasi penerus bangsa dari jajanan yang tidak menyehatkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya