Rp196 Miliar, Potensi Pasar Selular di KTI
- Antara/ Marcelinus Kelen
VIVAnews - PT XL Axiata Tbk (XL) baru saja meresmikan pengoperasian region baru, yaitu XL North Region. Region baru ini nantinya akan mengelola sebagian kawasan yang sebelumnya merupakan wilayah dari XL Region Jabodetabek dan Kalimantan serta sebagian kawasan XL Region East, yakni Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Keinginan perseroan untuk memfokuskan pengembangan pasarnya ke Kawasan Timur Indonesia (KTI) bukan tanpa alasan. Menurut Nuruddin Al Fithroh, yang ditunjuk sebagai Vice President XL North Region, masih ada sekitar Rp196 miliar pasar yang belum digarap per bulannya.
"Kami harap region baru ini bisa menyumbang sekitar 10 sampai 15 persen terhadap total pendapatan perseroan," kata Nuruddin dalam keterangannya, Jakarta, Kamis 4 Agustus 2010.
Karena, menurut penuturannya, ketika infrastruktur baru dibangun di daerah-daerah yang belum pernah terjamah oleh jaringan selular sebelumnya, trafiknya langsung tinggi.
"Mereka punya handset (ponsel), tapi ada yang nggak ada kartunya. Atau, kartunya cuma satu dan tidak ada pilihan kartu (layanan) lain. Jadi, biasanya begitu infrastruktur dibangun, trafiknya langsung padat. Artinya, memang demand pasar di sana sangat tinggi," ucap Nuruddin.
Di tahap pertama, XL North Region mengemban tugas untuk mengoptimalkan layanan suara. "Karena sebagian besar masih belum melek telekomunikasi selular, maka kita akan fokus di layanan dasar dulu. Nanti, perlahan-lahan kita edukasi layanan data (Internet) juga," papar Direktur Komersial XL, Joy Wahyudi.
Saat ini, ada sekitar 1.796 BTS (base transceiver station 2G/3G) di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Secara prinsip bisnis, menurut Joy, investasi besar untuk infrastruktur tersebut sayang untuk disia-siakan.
"Itu yang ingin kami optimalkan. Kami mempercepat return (of investment). Sekalian menjadikan persaingan antaroperator semakin kompetitif di KTI," tutur Joy.
Sekadar diketahui, per tahun 2009, XL East Region menyumbang sekitar 20 persen lebih terhadap pendapatan perusahaan, dibandingkan Jabotabek sekitar 40 persen, Central Region lebih dari 20 persen, dan West Region kurang lebih 14 persen.
Di industri telekomunikasi selular, saat ini, XL mengklaim telah menguasai 18 persen pangsa pasar. Sementara di East Region, anak perusahaan Axiata Group Berhad itu mengaku baru memiliki porsi 14 persen.