Sakit Kepala Datang Saat Puasa, Pilih Batal atau Tidak?
- Pixabay/ Engin_Akyurt
VIVA – Saat berpuasa tidak hanya rasa haus dan lapar saja yang sering muncul tapi juga rasa sakit pada bagian kepala. Rasa sakit itu bahkan hingga menyebabkan migrain. Sakit kepala kadang bukanlah masalah yang serius dan dapat diatasi dengan mengonsumsi obat dan istirahat cukup.
Namun jika sakit kepala muncul saat puasa tentu akan sangat mengganggu aktivita. Lantas apa ya yang menyebabkan sakit kepala muncul saat puasa dan bagaimana cara mengatasinya?
Menurut dr. Lilir Amanlini, Sp.S, ada beberapa hal penyebab sakit kepala saat berpuasa. Pertama karena kurangnya kadar glukosa di dalam tubuh. Hal ini terjadi karena bila seseorang berpuasa maka asupan makanan akan berkurang.
“Pertama penyebab yang tersering adalah karena hipoglikemia, yakni otak membutuhkan glukosa untuk metabolismenya. Sehingga apabila kadar glukosa dalam darah turun, maka fungsi otak akan terganggu yang menyebabkan sakit kepala. Yang kedua adalah dehidrasi atau kekurangan cairan. Tubuh kita ini 60 sampai 70 persennya adalah cairan yang berfungsi untuk metabolisme dan menjalankan fungsi tubuh supaya optimal,” kata Lilir saat tampil di acara Hidup Sehat tvOne, Jumat, 8 April 2022.
“Jadi kalau cairan berkurang hingga dehidrasi akan menimbulkan gejala antara lain, nyeri kepala, lemas, bibirnya kering, pecah-pecah, urin yang warna pekat ya hingga sulit berkonsentrasi,” sambungnya.
Lalu penyebab ketiga adalah perubahan pola tidur. Kurang atau teralu lama tidur memang bisamenyebabkan sakit kepala. Lantas apa yang bisa dilakukan seseorang yang sedang berpuasa namun sakit kepala dirasa?
“Apabila kita sedang berpuasa lalu nyeri kepala yang pertama harus dilakukan adalah istirahat, berbaring. Nah kita berbaring dengan meninggikan tungkai atau kaki kita sebanyak 30 derajat atau sekitar 2 bantal. Itu tujuannya adalah agar darah mengalir ke jantung dan ke otak, sehingga akan meredakan nyeri kepala,” katanya.
Lalu yang kedua, kita bisa mengkompres dengan air dingin atau dengan es batu yang dililit dengan handuk. Lalu ditempelkan ke bagian yang nyeri. Selanjutnya juga bisa dipijat di pijat ringan di kepala, di tengkuk atau juga bisa di bahu.
“Selanjutnya adalah hindari pemicunya, jadi seperti cuaca yang panas, cahaya yang silau, seperti cahaya matahari yang terik atau misalnya gadget komputer. Itu harus dihindari,” ujarnya.
Menurut dokter Lilir, membatalkan puasa adalah pilihan terakhir bila cara-cara tersebut tidak berhasil.
“Jika kita mengalami nyeri kepala saat puasa jangan buru-buru membatalkan puasa. Itu adalah alternatif terakhir. Jadi setelah mencoba tips di atas. Jika memang nyeri kepala bertambah hebat misalnya sampai muntah atau tekanan darah kita turun di bawah 90/60 dengan denyut nadi misalnya tidak teratur, tentunya kita harus mencari pertolongan medis lebih lanjut,” ucapnya.