Bahan Mineral Antar Perusahaan Ini Raih Untung
- Tradeholding
VIVA – Bumi mengandung banyak sekali bahan mineral, mulai dari permukaan hingga bagian dalam. Sebagian ada yang jenisnya sangat langka dan sangat berharga, dan digunakan untuk berbagai keperluan.
Namun, ada juga yang mudah ditemukan serta tersedia dalam jumlah banyak. Mendapatkannya pun tidak perlu upaya yang sulit, serta dapat diolah menjadi bahan baku dalam waktu cepat.
Salah satu contohnya yakni beton, yakni bahan komposit yang terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat berupa semen. Campurannya yaitu kerikil dan pasir, semen serta air.
Beton banyak dipakai sebagai bahan baku pembuatan bangunan maupun jalan. Material ini sudah digunakan sejak zaman Romawi Kuno, ratusan tahun sebelum Masehi.
Material beton memiliki sifat yang sangat keras dan sulit berubah bentuk. Hal itu membuatnya ideal digunakan sebagai pondasi struktur yang memerlukan kekuatan besar.
Pesatnya pembangunan di Indonesia, membuat kebutuhan akan beton menjadi meningkat. Hal ini terjadi, meski saat ini negara sedang dilanda oleh wabah pandemi.
Salah satu contohnya, seperti yang dialami oleh PT Berkah Beton Sadaya Tbk. Perusahaan industri pendukung infrastruktur itu mencatatkan laporan keuangan dengan peningkatan laba yang positif pada buku Juni 2021.
Resmi masuk ke dalam bursa saham dengan kode BEBS, perusahaan tersebut mencatatkan kenaikan keuntungan hingga 210 persen year on year.
Perseroan berhasil meningkatkan penjualan sebesar Rp118,06 miliar atau 183,10 persen. Untuk laba bruto, BBS juga mencatatkan kenaikan sebesar 176,92 persen, dari Rp20,31 miliar di Juni 2020 menjadi Rp56,25 miliar di Juni 2021.
Laba usaha BBS juga meningkat sebesar 197,08 persen, dari Rp17,30 miliar di Juni 2020 menjadi Rp51,425 miliar di Juni 2021. Kenaikan laba usaha yang lebih tinggi dari peningkatan pendapatan dan laba kotor disebabkan oleh adanya efisiensi rasio beban perusahaan.
Laba bersih tahun berjalan BBS juga melaporkan adanya kenaikan. Tercatat di Juni 2021 laba bersih tahun berjalan BEBS mengalami kenaikan sebesar 210 persen menjadi Rp 40,10 miliar, dari tahun sebelumnya tercatat sebesar Rp12,93 miliar.
“Peningkatan laba kotor berbanding lurus dengan pendapatan," ujar manajemen BBS melalui keterangan resmi, dikutip Selasa 24 Agustus 2021.