Pandemi Mendorong Munculnya Berbagai Inovasi

Ilustrasi ternak sapi.
Sumber :

VIVA – Adanya pandemi mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia, mulai dari cara mereka bekerja hingga bagaimana menjaga kesehatan dan kebugaran.

Warga Amankan Barang dan Ternak dari Desa Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

Meski membuat daya beli menjadi menurun akibat banyak yang harus kehilangan pekerjaan, namun di sisi lain adanya wabah justru memunculkan berbagai inovasi baru, termasuk yang berkaitan dengan ketahanan pangan.

Hal itu dikatakan oleh Peneliti Bioteknologi Hewan Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Endang Tri Margawati.

Kebakaran Maut Pabrik Pakan Ternak di Bekasi karena Alat Produksi Meledak

“Sumber daya alam kita masih sangat mendukung. Berbagai inovasi pertanian telah dilakukan sebelum masa pandemi. Hal yang perlu dilakukan saat ini adalah melakukan integrasi pertanian, untuk meningkatkan ketersediaan pangan dan ekonomi,” ujarnya, dikutip Senin 21 Desember 2020.

Bicara soal pangan, peneliti LIPI lainnya, Syahruddin menjelaskan bahwa ketersediaan produksi daging dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan nasional.

Fakta Menarik Ballerina Farm, Keluarga Petani dari Kalangan Miliarder hingga Pilih Tidak KB

Oleh sebab itu, butuh implementasi teknologi agar hal itu bisa tercapai. Misalnya, bioteknologi reproduksi dipadukan dengan teknologi marka genetik.

“Implementasi iptek tersebut ke masyarakat ataupun industri peternakan, akan mempercepat pencapaian swasembada daging nasional,” tuturnya.

Sementara itu, CEO PT Widodo Makmur Perkasa, Tumiyana mengungkapkan bahwa perusahaannya memiliki beberapa strategi untuk mempertahankan pasar di industri peternakan. Salah satunya, meningkatkan kualitas genetik sapi dan pengembangan peternak mandiri.

Menurutnya, kendala yang paling utama dihadapi adalah rantai pasok atau supply chain produk pertanian di Indonesia yang masih sangat terbatas dalam hal pengawasan dan evaluasi.

“WMP berusaha untuk melakukan manajemen rantai pasok yang efektif dan efisien, Meski ada pandemi, proyeksi hanya turun sekitar 15,” ungkapnya.

Cara lain, kata Tumiyana adalah dengan membuka sumber penyediaan sapi dari negara lain. Dengan begitu, peluang mendapatkan sapi ada beberapa alternatif.

Direktur Utama PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMU), Ali Mas'adi, mengemukakan industri perunggasan di Indonesia terus berada pada tren peningkatan.

“Selain berfokus pada produk karkas, WMU juga melihat potensi diversifikasi pangan dan mulai menyasar segmen makanan olahan melalui lini bisnisnya,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya