Faktor Ini Paling Penting dalam Konstruksi Bangunan, Jangan Diabaikan
- ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
VIVA – Fondasi merupakan salah satu faktor terpenting di dalam konstruksi. Meski tidak terlihat saat bangunan telah selesai, tapi secara fungsi struktur, keberadaannya tidak boleh diabaikan. Perlu perencanaan yang matang, karena fondasi mempengaruhi keawetan dan keamanan dari sebuah bangunan.
Konstruksi merupakan sektor yang masuk dalam daftar prioritas untuk menjaga kestabilan bangsa. Oleh karena itu, tidak hanya pada agenda pembangunan infrastruktur saja tapi diharapkan pekerjaan konstruksi bangunan seperti gedung atau jembatan mulai dilaksanakan. Meski pandemi Virus Corona COVID-19 masih melanda Indonesia.
Baca: Tips Ampuh Bersihkan Konsol Game, Pakai Tusuk Gigi
"Kami selalu berusaha untuk menciptakan karya yang maksimal, menghasilkan fondasi yang kokoh dan kuat, serta memberikan efisiensi dalam segi waktu dan biaya," ujar Komisaris PT Graha Pondasi Semesta, David Prawira, Senin, 19 Oktober 2020.
Ia melanjutkan kalau perusahaannya bergelut pada sektor konstruksi fondasi yang turut mengerjakan proyek-proyek konstruksi swasta maupun pemerintahan. Didirikan pada 2011, perusahaan yang dikenal dengan Graha Pondasi ini telah memulai dengan mesin wash boring, yang kemudian dilengkapi dengan mesin dry boring.
"Dalam menangani konstruksi fondasi jembatan, gedung perkantoran, apartemen maupun hotel, kami senantiasa mengutamakan kualitas dalam pekerjaan. Karena itu pula kami mengalami pertumbuhan yang tergolong cukup cepat dan menjadi spesialis yang telah menangani proyek di beberapa daerah sejak berdiri 9 tahun lalu," jelas David.
Sebagai catatan, saat ini Graha Pondasi baru saja menyelesaikan beberapa proyek di antaranya Pabrik Kopi Kapal Api di Semarang Jawa Tengah, Bandara Sultan Hassanudin dan 31SS Apartment di Makassar - keduanya di Sulawesi Selatan.
Kendati sedang menggenjot pembangunan konstruksi fondasi, David mengaku menerapkan protokol kesehatan sehingga pekerjaan di lapangan dapat tetap dilaksanakan. Seperti diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyebut sektor konstruksi yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian.
Namun, keterlambatan pada proyek konstruksi akibat pandemi COVID-19 disebabkan antara lain kendala dalam proses mobilisasi, peningkatan biaya karena ada status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada banyak wilayah di Indonesia dan kurangnya ketersediaan sumber daya jasa konstruksi.
Bukan itu saja, ketersediaan tenaga kerja konstruksi (TKK) juga menjadi kendala. Padahal, Pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin memiliki anggaran fantastis hingga Rp400 triliun untuk deretan proyek infrastruktur pada tahun ini.