Pakaian Dari Limbah Tekstil Perancang Indonesia, Dipamerkan di Rusia
- Instagram @gregoriusvici
VIVA – Desainer asal Indonesia, Gregorius Vici menampilkan karya-karya terbarunya dalam acara Global Talent Digital. Acara tersebut diselenggarakan oleh Fashion Futurum Initiative yang didukung oleh Russian Fashion Council.Â
Gregorius Vici memamerkan karya-karya terbarunya dalam sebuah video. Ia menampilkan rancangan yang mengedepankan bahan-bahan daur ulang.Â
Mulai dari desain dengan warna-warna yang berani, baju dengan warna gelap, sampai warna putih yang elegan diperlihatkan dalam rancangan Gregorius Vici.
Baca juga:Â Di Tangan Desainer Ini, Limbah Batik Disulap Jadi Busana Cantik?
Global Talents Digital diselenggarakan pada tanggal 4 sampai dengan 6 September 2020 dengan tema baru, Sustainability  (keberlanjutan). Para desainer baru dari seluruh dunia akan hadir dengan menampilkan koleksi terbarunya melalui video presentasi, siaran langsung, teknologi Augmented Reality (AR) ataupun Virtual Reality (VR).Â
Konsep Sustainability yang diusung dalam koleksi para desainer tersebut mencakup upcycling, recycling, ethical fashion, slow fashion dan zero waste.
Desainer Indonesia Gregorius Vici bekerja sama dengan perajin batik lokal, sepatu dan aksesoris, serta penjahit lepas. Awalnya, sisa-sisa dari bahan-bahan itu sering dibuat menjadi selimut atau kain perca oleh orang-orang yang kurang mampu di desa.Â
Vici menemukan panggilannya untuk mengumpulkan selimut itu dari orang-orang tersebut. Vici memperbaikinya dengan menggunakan tambal sulam dan applique untuk membuat pakaian baru yang dipadukan dengan bahan lain untuk memberi batik yang berharga itu umur yang lebih panjang dan tetap memiliki nilai ekonomis meski dalam bentuk sisa.Â
Melalui upaya seperti ini Vici yakin dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian masyarakat sekitarnya. Sekarang Vici sedang membangun komitmennya ke tingkat keberlanjutan berikutnya.
Sebagai bisnis yang secara langsung melibatkan tekstil, Vici kini fokus pada persoalan limbah tekstil dan berupaya memanfaatkannya untuk produk fashion baru yang bernilai ekonomi.