Besarkan Bank Bukopin, KB Kookmin Bank Punya Aset Rp4.000 Triliun
- VIVA
VIVA – PT Bank Bukopin Tbk meyakinkan nasabahnya bahwa kondisi bisnisnya akan sangat solid ke depan. Ini akan terjadi dengan masuknya KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali melalui aksi korporasi Penawaran Umum Terbatas kelima (PUT V).
Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Rivan A. Purwantono mengatakan, KB Kookmin Bank sendiri merupakan bank asal Korea Selatan yang memiliki aset sangat besar, yakni lebih dari Rp4.000 triliun. Mereka menyatakan berkomitmen untuk membesarkan Bukopin.
"Aset Kookmin Rp4.000 triliun, jadi seluruh bank di Indonesia kalau di jumlah juga masih lebih besar Kookmin," kata dia dalam pertemuan dengan pimpinan redaksi di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis, 2 Juli 2020.
Baca juga: Harga Mobil Bekas di Medan Anjlok karena Corona, Pembeli pun Sepi
Rivan mengatakan, sejak direstuinya PUT V oleh OJK pada akhir Juni 2020, jajaran petinggi Kookmin Bank langsung mendatangi para nasabah Bukopin untuk meyakinkan komitmen mereka, dengan menguasai 37,6 persen saham Bukopin.Â
"Bisa di lihat ini perusahaan yang enggak main-main, bank terbesar dengan berbagai karakteristiknya termasuk teknologinya, ini akan bagus buat Bukopin yang saat ini menjadi bagian dari 15 bank besar," tuturnya.
Dengan aksi korporasi tersebut, maka Bukopin, dikatakan Rivan akan memperoleh peningkatan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) hingga menyentuh 17 persen atau mampu menjauh dari ambang batas yang ditetapkan OJK.
Sebagai informasi, Bukopin menyatakan akan segera merealisasikan penawaran umum terbatas kelima (PUT V) melalui penerbitan saham baru, dengan memberikan penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham.
KB Kookmin Bank, sesuai dengan rencananya untuk menjadi pemegang saham pengendali, bahkan menyatakan kesiapan menjadi Pembeli Siaga untuk menyerap seluruh HMETD yang tidak dieksekusi pemegang saham lainnya.
Jumlah saham yang akan diterbitkan terdiri dari saham kelas B sebesar 4,66 miliar atau 40 persen dari jumlah saham beredar saat ini. Dengan rasio tersebut, maka setiap 5 saham lama akan mendapatkan 2 HMETD, kemudian 1 HMETD berhak untuk mendapatkan 1 saham jika dilaksanakan pada periode pelaksanaan HMETD, dengan harga pelaksanaan Rp 180 per saham.