Aktivitas Ekonomi China dan Penyataan The Fed Buat Rupiah Perkasa

Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat pada perdagangan Selasa, 30 Juni 2020. Rupiah mampu kembali bergerak di kisaran Rp14.100 per dolar AS setelah sebelumnya di kisaran Rp14.200

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina

Di pasar spot, pada pembukaan perdagangan hari ini, rupiah ditransaksikan di level Rp14.170 per dolar AS. Menguat dari level penutupan perdagangan kemarin, Senin, 29 Juni 2020 di posisi Rp.14.245 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menjelaskan, pada dasarnya pelaku pasar keuangan dan investor masih khawatir terhadap ancaman gelombang kedua wabah virus corona (covid-19).

Rupiah Loyo Pagi Ini, Nyaris Tembus Rp16 Ribu per Dolar AS

Namun demikian, dia melanjutkan, Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) memastikan akan mempertahankan suku bunga acuan Fed Fund Rate sangat rendah dalam jangka waktu yang lama untuk membantu memulihkan ekonomi.

"Tapi pagi ini sebagian aset berisiko kelihatan positif karena adanya komentar tertulis Gubernur The Fed," kata dia dikutip dari analisisnya hari ini.

Rupiah Dibuka Menguat di Level Rp15.842 per Dolar AS

Selain itu, data ekonomi China dikatakannya juga terus mengalami perbaikan. Tergambar dari purchasing managers index atau PMI manufaktur Juni 2020 naik menjadi 50,9 dari bulan sebelumnya 50,6.

"Data indeks aktivitas manufaktur dan non-manufaktur China bulan Juni yang menunjukan terjadi peningkatan aktivitas," tegas dia.

Karena itu, dia menganggap, tarik menarik sentimen positif dan negatif terhadap aset-aset berisiko, bisa membuat rupiah mengalami pelemahan atau penguatan yang tipis hari ini dengan otensi kisaran Rp14.150-14.300.

Mukhamad Misbakhun

Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Bukan Akibat KPK Geledah BI

Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menjelaskan bahwa pelemahan yang terjadi pada Rupiah saa ini murni soal teknikal di pasar. Bukan karena penggeledahan oleh KPK

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024