Luhut Yakin Pandemi Covid-19 Bisa jadi Momentum Genjot UMKM
VIVA – Pandemi virus corona (Covid-19), di satu sisi, memperlambat pertumbuhan ekonomian nasional, yang tahun ini diproyeksikan hanya sekitar 2-3%, sehingga berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja dan daya beli masyarakat. Namun, di sisi lain, pandemi ini juga turut meningkatkan rasa kebangsaan masyarakat, terutama dalam mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah di Tanah Air.
Demikian menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, dalam webinar bertema Peran Aktif Pemerintah dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) hari ini.
"Kalau bapak ibu saksikan, itu rasa kebangsaan meningkat sekali. Jadi, kalau tadinya kita bicara globalisasi, orang sudah bicara lagi deglobalisasi. Jadi gerakan nasional bangga buatan Indonesia ini berguna menggugah seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk menjaga kelangsungan ekonomi nasional dengan membeli produk dalam negeri," kata Luhut sambil merujuk hasil survei Fortune 500.
Menurut Luhut, dalam rangka memanfaatkan bangkitnya rasa kebangsaan masyarakat di tengah pandemi, upaya yang dapat dilakukan adalah melalui percepatan belanja pemerintah dan mendorong percepatan transformasi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) ke ekosistem digital. Pengaruh pandemi terhadap transformasi teknologi diyakini sebesar 75 persen. Menurut Luhut, ini menunjukkan bahwa orang akan beralih pada digital
"Makanya UMKM kita masukkan online itu juga dalam konteks ini karena semua perubahan dunia ini makin cepat. Kemudian dampak pandemi covid-19 bagi UMKM kalau kita lihat ini masalah utama dihadapi UMKM adalah pemasaran 35 persen, permintaan 34 persen. Nah dengan adanya online itu bisa banyak sekali akan perbaiki," ujar Luhut.
Mantan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan itu juga menyampaikan salah satu langkah yang dibuat meningkatkan UMKM adalah dengan gerakan nasional BBI. Beberapa tujuan BBI, antara lain, mempercepat pertukaran siklus ekonomi lokal, memperbaiki daya beli masyarakat dan mendorong kebangkitan ekonomi pasca-pandemi.
"(Tujuan)kedua memperkuat kelangsungan usaha dan pemasaran UMKM secara lebih cepat dan luas, ini 1 bulan kami buka tadi launching oleh presiden, bangga buatan Indonesia itu sudah bertambah hampir lebih dari 500.000 UMKM baru dari target kita dua juta sampai akhir tahun," ujar Luhut.
Tujuan BBI yang ketiga, menurut Luhut, menumbuhkan rasa bangga dan pro produk lokal bagi konsumen Indonesia.
"Tujuan keempat Mendorong national branding produk lokal unggulan, melalui kurasi UMKM Top Brand yang bangkit dan tumbuh, sehingga menciptakan industri baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi," lanjut mantan Menteri Perdagangan itu.