Ekspor Barang Ini Tercatat Paling Moncer di Tengah Pandemi Corona

Ilustrasi industri baja.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan anjloknya kinerja ekspor Indonesia di tengah mewabahnya virus corona pada Mei 2020. Akan tetapi masih terdapat beberapa komoditas yang kinerjanya cemerlang atau moncer. 

Daftar Harga Pangan 3 Januari 2025: Bawang hingga Telur Ayam Naik

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, untuk nilai ekspor Indonesia pada Mei 2020 sendiri hanya US$10,53 miliar. Turun hingga 28,95 persen jika dibandingkan catatan pada Mei 2019 yang sebesar US$14,83 miliar. 

Meski nilai ekspor secara keseluruhan turun, namun terdapat komoditas yang masih mengalami peningkatan, utamanya dikatakan Suhariyanto adalah besi dan baja sebesar US$130,6 juta.

Daftar Harga Pangan 2 Januari 2024: Cabai dan Daging Sapi Naik

"Yang pertama besi dan baja, HS 72. Ekspor besi dan baja ini utamanya tertuju ke Tiongkok, Taiwan dan Korea Selatan," kata dia saat telekonferensi, Senin, 15 Juni 2020.

Selain komoditas itu, barang lainnya ada kertas, karton dan barang daripadanya US$48,2 juta, bijih, terak dan abu logam US$23,7 juta, pakaian dan aksesori rajutan US$15,1 juta serta tembakau dan rokok US$13,6 juta.

Daftar Harga Pangan 17 Desember 2024: Beras hingga Daging Sapi Naik

Sedangkan yang mengalami penurunan terbesar adalah logam mulia, perhiasan atau permata sebesar US$382,5 juta ke Swiss, Singapura dan Australia. Diikuti bahan bakar mineral US$225,5 juta, lemak dan minyak hewan nabati US$199,7 juta hingga alas kaki US$102 juta.

Adapun negara tujuan ekspor Indonesia selama Mei 2020 yang masih mengalami peningkatan, terbesar Australia mencapai US$46,2 juta, Mesir US$21,9 juta, Spanyol US$15,7 juta, Ukraina US$14,7 juta dan Kamboja US$8,8 juta.

"Sebaliknya ke Singapura terkontraksi US$335,8 juta, demikian juga ke Jepang US$215,7 juta, Amerika Serikat US$206,6 juta, Swiss US$139,3 juta san Taiwan US$131,9 juta," ucap dia.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian usai sidak pasar di Tangerang

Datangi Pasar di Tangerang, Menteri Tito Paparkan Penyebab Harga Komoditas Naik Usai Nataru

Berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional yang rilis tanggal 1 Januari 2025, terjadinya kenaikan pada inflasi terutama di sektor makanan minuman.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025