Genjot Bisnis, Pertamina Tetapkan 5 CEO Subholding Migas

Dirut Pertamina Nicke Widyawati.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVAnews.

VIVA – Sebagai tindak lanjut dari Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS PT Pertamina (Persero), yang digelar pada Jumat 12 Juni 2020 kemarin, perusahaan minyak pelat merah itu pun langsung tancap gas melanjutkan transformasi pada tingkat subholding bisnis.

Hasil Uji Lab BBM Pertamax yang Viral Dituding Bikin Rusak Mobil

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, pihak Direksi Pertamina pun telah melakukan pengukuhan Subholding, yang merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dengan pembentukan Holding Migas.

"Sekaligus sebagai penjabaran dari roadmap program Kementerian BUMN, yang tercantum dalam Buku Putih Pembentukan Holding Migas," kata Nicke dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 13 Juni 2020.

Pertamina Investigasi Viralnya Mobil-mobil Alami Kerusakan Diduga Pakai Pertamax

Baca juga: Direksi Pertamina Dirombak, Ahok Tetap Jabat Komut

Terdapat lima subholding yang telah dibentuk, yakni Upstream Subholding yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina Hulu Energi, Gas Subholding (PT Perusahaan Gas Negara), Refinery & Petrochemical Subholding (PT Kilang Pertamina Internasional), Power & NRE Subholding (PT Pertamina Power Indonesia) dan Commercial & Trading Subholding (PT Patra Niaga).

Kenapa SPBU Asing Kesulitan Bertahan di Indonesia? Ini Penyebabnya!

"Selain itu, ada juga Shipping Company yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina International Shipping," ujarnya.

Nicke mengatakan, pembentukan holding migas, yakni lima subholding dan satu shipping company ini, merupakan langkah strategis yang akan tercatat dalam sejarah Pertamina, karena merupakan inisiatif yang dilakukan untuk bisa beradaptasi dengan perubahan ke depan. Tujuannya agar perusahaan bisa bergerak lebih lincah, cepat, serta fokus untuk pengembangan bisnis yang lebih luas dan agresif. 

"Transformasi yang dilakukan saat ini adalah untuk menyiapkan lini bisnis Pertamina berkembang dan mandiri," kata Nicke.

Saat ini, lanjut Nicke, lingkup bisnis Pertamina sangat luas, dengan tantangan dan kompetisi yang berbeda serta memiliki kekhususan risiko masing-masing.

Karenanya, dengan subholding ini, setiap bisnis nantinya dapat bergerak lebih cepat dan lincah, untuk pengembangan kapabilitas kelas dunia dan pertumbuhan skala bisnis yang akan menunjang Pertamina menjadi perusahan energi global terdepan dengan nilai pasar mencapai US$100 miliar.

Untuk itu, sesuai dengan Surat Keputusan No. SR-396/MBU/06/2020 tanggal 12 Juni 2020, Nicke pun tidak membuang waktu dan langsung tancap gas.

"Kami langsing melakukan penunjukan dan pengukuhan pejabat masing-masing subholding, yang akan menjadi nakhkoda di perusahaan tersebut," ujarnya.

VP Corporate Communication, Fajriyah Usman mengungkapkan, acara yang dilaksanakan pada hari Sabtu (13/6) dengan total 36 pejabat yang dikukuhkan, juga menjadi pengalaman baru dan sangat berkesan bagi Pertamina.

Pengukuhan massif ini pun dijalankan dengan memanfaatkan teknologi digital melalui video conference, sebagai bagian dari ketaatan Pertamina terhadap protokol Covid-19.

“Pada struktur manajemen Subholding, Pertamina konsisten menempatkan Direksi dari sejumlah pekerja karir yang relatif muda dan berkualitas tinggi yang diharapkan menjadi new energy dan sebagai upaya Pertamina mempersiapkan pemimpin masa depan," ujarnya.

Berikut adalah pejabat Chief Executive Officer (CEO) masing-masing subholding yang dikukuhkan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, sebagai pemegang saham: 

-    CEO Upstream Subholding (PT Pertamina Hulu Energi) dijabat Budiman Parhusip.

-    CEO Refinery & Petrochemical Subholding (PT Kilang Pertamina Internasional) Ignatius Tallulembang dengan didampingi Deputy CEO Budi Syarif Santoso.

-    CEO Power & NRE Subholding (PT Pertamina Power Indonesia) Heru Setiawan.

-    CEO Commercial & Trading Subholding (PT Patra Niaga) Mas'ud Khamid.

-    CEO Shipping Company (PT Pertamina International Shipping PIS) Erry Widiastono

Viral mobil-mobil rusak diduga akibat pakai Pertamax

Ahli ITB Sebut Pertamax Bukan Penyebab Kerusakan Kendaraan yang Viral di Cibinong

Ahli ITB memastikan kandungan di dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax bukan penyebab rusaknya mesin kendaraan.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024